Panennews.com – Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB, Muhammad Riadi menjelaskan, konsep NTB Maju Melaju ini bagaimana agar Pemprov dapat mengakselerasi program atau kegiatan yang sudah ada di masing-masing OPD untuk diselesaikan dengan lebih cepat.
“Dan khusus untuk di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB kita mendorong pertumbuhan dan produksi ternak di NTB lebih tinggi pada tahun 2024 medatang,” ujarnya, Kamis (2/11/2023).
Menurutnya, pekerjaan rumah terbesar yang dihadapi Pemprov khususnya di sektor peternakan yakni bagaimana provinsi NTB itu bisa bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Namun syaratnya, menurut Riadi, adalah capaian vaksin PMK di NTB tiga tahun berturut-turut harus diatas 90 persen. Adapun Riadi menjelaskan tahun 2021 dan 2022, capaian vaksin PMK NTB lebih dari 90 persen.
Selanjutnya Pemprov juga berupaya untuk memperbaiki genetis ternak sapi melalui program SIKOMANDAN. Dimana pada 2023 ini pemerintah sudah menargetkan sebanyak 200 bibit ternak sapi lewat program SIKOMANDAN.
“Mudah-mudahan tahun ini kita lebih banyak lagi dapatnya (bibit ternak) dari program SIKOMANDAN,” tandasnya.
Dalam rangka perbaikan genetis ternak, pemerintah juga mendorong layanan IB mandiri, yang mana peternak dibebankan biaya saat pemberian IB.
“Kita berharap bobot ternak yang ada di NTB kembali seperti sebelumnya. Nanti straw atau sprermanya bisa diambil dari ternak Simental atau lainnya, tergantung dari peternaknya sendiri,” kata Riadi.
