Program IMAM Kementan, Tingkatkan Peternakan Di Banyuasin

oleh -6 views
0eae3aad-6f96-4de1-9ed7-df4c78184bec
Foto : Dok. Ditjen PKH

Panennews.com – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melalui Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak intens berkoordinasi terkait program Indonesian Modern Agriculture for Millennial (IMAM Corp.) di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pertanian untuk memperluas lahan produktif padi hingga 200.000 hektar serta mengintegrasikan subsektor terkait dalam peningkatan produktivitas.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengatakan bahwa kegiatan pengembangan peternakan dan pertanian modern ini berpedoman pada 8 pilar utama yaitu konsolidasi, manajemen usaha, inovasi teknologi, infrastruktur, pembiayaan, off taker, digitalisasi, dan sinergi antarsektor.

“Dukungan yang kami berikan yaitu terjun langsung ke lapangan untuk berkoordinasi dan mengindentifikasi agar program ini berjalan efektif”, ujar Nasrullah di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (26/02/2024).

Baca Juga :   Sambut Idul Adha, Barantan ParePare Pastikan Pengeluaran Sapi Potong Sehat

Untuk mengawalnya, Ditjen PKH melibatkan sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa Sumatera Selatan, Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden Jawa Tengah, dan BPTU-HPT Pelaihari Kalimantan Selatan.

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Agung Suganda menjelaskan bahwa pada tahap koordinasi, Ditjen PKH bertemu dengan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin.

Lebih lanjut, pembahasan meliputi konsep pengembangan komoditas peternakan integratif terdiri dari sapi potong, itik, dan ayam lokal. Tak hanya pada aspek produksi, tetapi juga melibatkan proses bisnis on-farm hingga pemasaran dengan pemanfaatan teknologi informasi canggih.

“Strategi pengembangan yang kami adopsi menitikberatkan pada pendekatan sistematis dari hulu ke hilir. Kami yakin, dengan kekompakan dan sinergi yang kuat antara pemangku kepentingan, potensi pengembangan ternak di Banyuasin ini akan melahirkan hasil yang maksimal,” jelas Agung ditempat terpisah.

Baca Juga :   Mitigasi Dan Isolasi, Upaya Cepat Kementan Kendalikan Penyakit Antraks

Sementara itu, Agung menyoroti pentingnya integrasi proses bisnis pertanian modern dengan peternakan, untuk memperkuat fondasi korporasi petani milenial yang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk petani dan stakeholder terkait, diharapkan program IMAM Corp. akan menjadi katalis dalam transformasi pertanian dan peternakan di Indonesia, khususnya mengoptimalkan potensi yang ada di Sumatera Selatan.

“Program ini bukan hanya akan memberikan manfaat signifikan bagi sektor pertanian, melainkan juga bagi pengembangan peternakan di Sumatera Selatan”, pungkas Agung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.