Cara Bikin Jamu Empon-Empon Untuk Hewan Ternak

oleh -90 views
WhatsApp Image 2023-09-14 at 22.56.15
Peternakan Di Kabupaten Pati, Memberikan Jamu Empon-Empon Ternak Kambing (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Peternak hewan pemamah biak di Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri untuk merawat ternaknya.

Yakni dengan membuat jamu empon-empon agar kambing maupun sapi selalu prima.

Peternak Desa Tlogosari, Muhtarom mengatakan jamu empon-empon dipercaya membuat ternak mendongkrak sistem imun pada ternak dan bersifat mencegah.

“Belum memiliki uji kelayakan menyembuhkan penyakit berat pada ternak. Belum ada penelitian, ini adalah kearifan lokal di sini. Jadi untuk penyakit berat kami tetap memanggil dokter atau mantri hewan,” ujarnya, Rabu (13/09/2023).

Racikan jamu empon-empon ternak disebutkan berdasarkan warisan turun-temurun. Sehingga ia dan kelompok peternak kambing maupun sapi tinggal melanjutkan saja.

Baca Juga :   Benarkah Buah Jeruk Mampu Meredakan Tekanan Darah Tinggi

“Kami manfaat empon-empon yang berasal aneka tumbuhan herbal untuk diolah menjadi jamu. Jamu empon-empon ini untuk mengatasi penyakit ringan pada ternak di kelompok kami,” terangnya.

Selain dipercaya bersifat mencegah penyakit, jamu empon-empon ternak juga diyakini masyarakat meningkatkan nafsu makan pada jenis hewan ruminansia.

“Untuk membuat jamu empon-empon ternak, hanya memerlukan 1 kilogram temulawak, setengah kilogram kunyit, setengah kilogram jahe, 1 kilogram daun sirih, dan setengah kilogram asam jawa,” bebernya.

Setelah bahan-bahan siap, selanjutnya ramuan tersebut ditumbuk. Jika dirasa sudah halus, tambahkan air sebanyak 20 liter dan peras untuk mengambil sari herbal.

Baca Juga :   Tips Mudah Perawatan Sapi Bali, Agar Sehat Dan Cepat Gemuk

Campurkan setengah liter bakteri EM-4 dan setengah botol molases ke dalam campuran tersebut.

Kemudian, tuangkan campuran ini ke dalam wadah fermentasi dan rapatkan penutupnya, agar gas tidak menguap.

Adonan tersebut akan difermentasi selama 14 hari, dan setiap tiga hari sekali wadahnya wajib dibuka.

“Jamu ini mampu bertahan sampai lama, karena fermentasi. Bisa mencapai 2 bulan. Cara pemakaiannya dicampur pada minuman maupun makanan ternak. Bisa juga diminumkan secara langsung,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.