Antisipasi Kepunahan, BKSDA NTB Rencanakan Bangun Pengembangan Rusa Timor

oleh -49 views
Rusa
Antisipasi kepunahan rusa, NTB rencanakan bangun pusat pembangan rusa timor. (Panenews.com/istimewa)

Panennews.com – Untuk menjaga dan mempertahankan populasi rusa di NTB dari ancaman kepunahan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB memprogram untuk membangun pusat kawasan pengembangan rusa timor di NTB.

Harapannya agar sinergi dengan berbagai stakeholder khususnya Pemerintah Daerah bisa terjalin dengan baik.

Kepala BKSDA NTB, Budhy Kurniawan menjelaskan bahwa alasan membangun pusat kawasan rusa timor ini, karena melihat potensi NTB. Terlebih rusa timor dalam hemat kami hewan khas dan dijadikan maskot NTB.

“Karena itu rusa timor ini harus dijaga pengembangbiakannya. Karena rusa oleh masyarakat banyak diburu dan membuat populasinya di alam semakin terancam,” ujarnya saat diwawancarai Panen News

Baca Juga :   GNPIP, Upaya Pengendalian Pangan di NTB

Menurutnya, perkiraan populasi rusa di alam kurang dari 10.000 ekor yang tersebar di beberapa tempat di NTB.

Ia menjelaskan, penyebaran tersebut diantaranya pada Pulau Moyo Sumbawa diprediksi populasinya sekitar 300 ekor, Gunung Tambora di bawah 1000 ekor, di Rinjani juga diperkirakan populasinya tidak banyak, di Gunung Tunak, Lombok Tengah diperkiarakan di bawah 100 ekor.

Dikatakan, selain untuk menjaga populasi, hasil dari pengembangan rusa ini bisa dimanfaatkan secara ekonomi, misalnya dibuat sate rusa, dan sejenisnya.

“Itu diperbolehkan sepanjang hasil budidaya dan kewajiban untuk melepas 10 persen ke alam sudah dilaksanakan.” ungkapnya.

Baca Juga :   Komoditas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Jadi Tren Ekspor NTB

Ditambahkan, tahapan untuk mendukung kelestarian populasi rusa di NTB, diantaranya, mengevaluasi izin-izin penangkaran rusa yang sudah diterbitkan. jumlahnya sebanyak 46 penangkar.

Sejauh mana komitmennya melakukan pengembangbiakan dan kewajiban merilis ke alam.

Ia juga menyatakan, tidak ruwet mengurus izin penangkarannya. Izin bisa diajukan secara elektronik melalui OSS (Online Single Submission) secara gratis.

Adapun untuk anakan rusa, masyarakat bisa difasilitasi mendapatkannya di penangkar-penangkar yang sudah eksis.

“Kita berharap pusat pengembangan rusa, jadi ikon wisata sembari bisa menikmati sate rusa. Masyarakat juga termotivasi untuk memelihara dan mengembangkan rusa sebagai lahan peningkatan ekonomi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.