Panennews.com – Tentu masyarakat Indonesia tidak asing dengan jahe. Ia sering ditemukan sebagai campuran obat, minuman dan makanan. Ia termasuk tumbuhan rimpang dengan rasa yang khas. Rempah ini dibeli di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga swalayan.
Dengan nama latin zingiber officinale, tanaman ini tumbuh dengan rimpang beruas, berbentuk seperti jemari dan kadang menggelembung. Rasanya pedas, aromanya sedikit menyengat, dengan daging akar berwarna kemerahan atau kuning, sesuai dengan jenis varietasnya.
Batangnya merupakan batang semu, dengan tangkai daun menyirip berulu halus. Warnanya hijau tua hingga kekuningan. Ia memiliki bunga dengan bentuk bulat pepat, menyerupai telur. Berbeda dengan tanaman lainnya, bunga jahe tumbuh langsung dari dalam tanah.
Masa panennya tergantung jenis varietas. Namun, ia sendiri tidak memerlukan waktu lama untuk tumbuh. Sekitar 6 bulan setelah penanaman, ia bisa dipanen. Akan lebih baik dipanen ketika usianya tidak terlalu tua, tapi juga tidak terlalu muda. Jika sudah berbunga, biasanya ia siap di panen.
Tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah tropis dan sekitar khatulistiwa, yakni di Indonesia, Brazil, Filipina dan negara dua musim lainnya. Ia bisa tumbuh di ketinggian 0 sampai 1500 meter diatas permukaan laut. Kelembapan tanaman harus terjaga dan dapat tumbuh baik dengan penyiraman.
Banyak olahan dibuat dari jahe. Tanaman ini dijual dalam berbagai rupa, mulai dari jahe kering, bubuk, olahan dalam bentuk obat, awetan, maupun dijual langsung dengan segar. Simpan di tempat yang sejuk untuk menghindari busuk.