Integrated Farming, Bisa Tingkatkan Efisiensi Di Sektor Peternakan

oleh -13 views
65176b9c69cd3393501099
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Integrated farming yang diterapkan P4S Hijrah Farm, Kuningan, Jawa Barat, mendapat pujian dari Kementerian Pertanian. Sebab, integrated farming bisa meningkatkan efisiensi.

Hal tersebut disampaikan saat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM) Kementan, Dedi Nursyamsi, saat mengunjungi P4S Hijrah Farm, di Kabupaten Kuningan Jumat (06/10/2023).

Kepala BPPSDMP dalam kesempatan itu didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Ajat Jatnika, Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Yusral Tahir dan Wadir Satu PLH Direktur Polbangtan Bogor Rudi Hartono.

P4S Hijrah Farm yang beranggotakan lebih dari 29 kelompok ini menerapkan integrated farming dalam produksi sehari-hari.

Setiap kelompoknya terdiri dari kurang lebih 12 orang ini mengusahakan ternak sapi dan domba yang limbahnya kemudian hasil limbahnya digunakan untuk pemupukan lahan sawah.

Baca Juga :   Menteri KKP Paparkan Lima Implementasi Kebijakan Ekonomi Biru di Bali

Lebih jauh, Sub sektor peternakan memiliki peran yang strategis dalam sektor pertanian melalui penyediaan protein hewani (daging, telur dan susu) terutama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Selain itu, sub sektor peternakan juga memiliki peran dalam penyediaan tenaga kerja baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Semangat P4S Hijrah Farm sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mengatakan kelompok-kelompok tani harus mengetahui potensi dan kelebihan masing-masing.

“Potensi yang dimiliki tersebut harus digali dengan baik, sehingga menguntungkan anggotanya secara ekonomi. Dan ini bisa menjadi kunci sukses kelompok tani, termasuk P4S,” sebut Menteri Syahrul.

Baca Juga :   November 2020, Produk Pertanian Dongkrak Ekspor Tumbuh Positif

Sementara itu, Dedi mengapresiasi P4S yang telah menerapkan integrated farming, dimana manajemen limbah yang diproses manjadi pupuk kandang dan pupuk cair, yang bernilai ekonomis dimana selain mendapatkan keuntungan dari produk utama juga mendapat dari pemanfaatan kotoran ternak dan urin sapi.

Lebih jauh, Dedi Nursyamsi menyampaikan, Integrated Farming ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi. Diantaranya dengan cara menjual kompos untuk membeli pakan ternak.

“Contoh integrated farming yang nyata adalah ketika kalian menanam jagung, yang dipanen adalah telur ayam. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan jagung sebagai pakan ternak ayam, kemudian jadikan telur ayam itu yang dijual,” ujar Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.