Panennews.com – Harga telur akhir-akhir ini terus anjlok dan mengalami penurunan yang cukup drastis di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan sempat menyentuh harga Rp. 13.000 per-kilogramnya.
Mengutip dari laman situs PIHPS Nasional, harga telur per-hari ini (23/9/2021) di pasar tradisional harga terendah berada di Provinsi Jawa Timur yaitu berkisar Rp. 17.950/kg. Adapun di Sulawesi Barat berkisar Rp. 18.050/kg dan Jawa Tengah berkisar Rp.18.350/kg.
Mengutip detiknews (11/9), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan harga telur bahkan di bawah harga pokok penjualan (HPP). Ia juga mengatakan, HPP telur maupun ayam hidup lebih tinggi dari harga jualnya.
Melihat hal ini, Kementerian Pertanian juga tak tinggal diam, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya melakukan stabilitasi harga telur ayam ras di tingkat peternak. Bahkan pihaknya mengusulkan kepada Kemensos untuk dapat mengintervensi program bantuan sosial untuk menggunakan komponen seperti telur dan daging.
“Hal ini demi mengupayakan stabilisasi harga telur ayam ras,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, Nasrullah, dalam siaran persnya, seperti di kutip pada Replublika (23/9/2021).
Maka tak heran beberapa peternak mulai mengambil inisiatif untuk menghentikan produksinya. Selain itu, sebagian peternak juga melakukan penghematan biaya operasional.