Pemprov NTB Targetkan Bebas PMK 2025

oleh -15 views
Hewan Sapi
Foto : Panen News/amar

Panennews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menargetkan pada 2025, NTB bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi. Upaya pengendalian virus PMK di NTB dilakukan dengan vaksinasi terus menerus.

Wabah PMK pertama kali melanda hewan ternak sejak Mei 2022 masuk di Indonesia, kondisi ini banyak dikeluhkan oleh peternak, termasuk di NTB.

Sehingga pemprov NTB mengupayakan vaksinasi terus dilakukan, bahkan upaya potong paksa sebelumnya juga dilakukan. Seiring berjalannya waktu, penyebaran PMK semakin terkendali dengan dukungan oleh pemerintah pusat.

“Masih itu prioritas vaksinasi PMK, mudah-mudahan 2024 ini kita bisa mencapai seratus persen sehingga 2025 kita sudah bebas PMK,” tandas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi, Senin (29/1/2024).

Baca Juga :   Beo, Burung Pintar dan Mahal

Dikatakan, sejak tahun 2022 dan 2023 vaksinasi ternak digalakkan, sehingga tahun 2023 capaiannya sudah 90 persen dari total populasi ternak.

Populasi sapi di NTB saat ini sebanyak 1,2 juta ekor. Vaksinasi dilakukan kepada ternak/sapi yang sehat agar tidak terjangkit virus PMK. “Jika sudah kena PKM, itu diobati. Yang divaksin adalah ternak yang sehat. Supaya tidak kena PMK,” ujarnya lagi.

Saat ini vaksinasi terhadap hewan ternak terus dilakukan, pada 2023 saja vaksinasi yang dikirim oleh pemerintah sekitar 1,2 juta dosis. Jumlah tersebut sudah cukup untuk melakukan vaksinasi ternak sesuai dengan target.

Pemberian vaksinasi terhadap hewan ternak ini dilakukan secara bertahap. Mulai dari vaksin pertama, kemudian jeda beberapa bulan akan kembali lakukan vaksin kedua.

Baca Juga :   Kuntul Kecil, Burung Cantik Yang Suka Menjelajah

Setelahnya di sela-sela pemberian vaksin itu, akan ada survei dilakukan untuk mengecek keberhasilan vaksin tersebut. Apakah sudah terbentuk atau tidak anti body ternak yang sudah divaksinasi.

Untuk diketahui, PMK adalah penyakit menular yang menyerang hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Aphthovirus dari famili Picornaviridae.

PMK dapat menyebabkan kendala ekonomi pada perdagangan ternak, namun tidak berisiko bagi manusia. Gejala PMK pada sapi yang terinfeksi meliputi demam, lesi pada mulut, kuku, dan puting, serta kehilangan nafsu makan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.