Panennews.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk menanam pohon santalum album sebanyak mungkin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Saya minta masyarakat NTT kembali nemanam cendana sebanyak-banyaknya. Karena cendana ini hampir punah, padahal NTT dulunya sangat terkenal dan dikenal sebagai Provinsi penghasil cendana terbesar di Indonesia” kata Presiden Jokowi saat melakukan penanaman simbolis anakan cendana di samping Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT, Rabu (06/12/2023).
Tanaman-tanaman endemik NTT yang namanya cendana itu jelas Jokowi dikategorikan Apendiks 1 dan 2 perlu dirawat dan dijaga.
Lebih lanjut, ini karena berdasarkan CITES, saat ini belum terancam punah, namun dapat menjadi terancam punah apabila diperdagangkan.
“Tanaman ini termasuk golongan mendekati kepunahan. Karena itu perlu kembali dibudidayakan, dimasyarakatkan untuk mengembalikan kejayaan NTT sebagai penghasil Cedana di Indonesia. Untuk itu, dilarang untuk dikomersialkan dulu” pesan Jokowi.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolah Daerah Aliran Sungai ( BPDAS ) Noelmina NTT Kludolfus Tuames , mengatakan tanaman yang disiapkan kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk menanam secara simbolis yakni kelompok tanaman endemik
“Sebanyak 909 bibit anakan disiapkan untuk ditanam pada lahan milik Pemerintah Provinsi (NTT) seluas 0,9 hektare,”Kata Dolfus.
Ia menjelaskan, tanaman yang disiapkan itu dibagi menjadi tiga kelompok jenis tanaman, seperti kelompok tanaman estetik, kelompok buah-buahan dan kelompok endemik.
“Kelompok anakan endemik NTT seperti anakan cendana, kedimbil (Murbau Sumba). Sedangkan untuk kelompok estetik, yaitu ketapang kencana dan flamboyan. Selanjutnya untuk tanaman buah-buahan seperti jambu bol, kelengkeng dan jambu air ” kata Kludolfus Tuames.
Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake.