Petani Gunung Buthak Rembang Diteror Kera

oleh -6 views
Penjaga kebun menakuti kerumunan kera dengan senapan tanpa peluru
Penjaga kebun menakuti kerumunan kera dengan senapan tanpa peluru di Gunung Buthak, Kabupaten Rembang.. (Panennews.com/Ahmad)

Panennews.com – Ribuan kera di Gunung Buthak, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, menjadi momok petani menjelang pancaroba.

Pasalnya, tanaman padi, jagung, petai, hingga durian petani di wilayah Kecamatan Sale dan Gunem menjadi incaran para kera yang kelaparan.

Guna menyiasati agar lahan pertanian tidak dijarah kera, petani biasa menyewa jasa penjaga lahan.

Penjaga lahan ini biasanya berjaga seharian, saat bekerja mereka berbekal senapan tanpa amunisi.

Senapan ini hanya difungsikan untuk bunyi-bunyian. Sehingga kerumunan kera yang mengintai tanaman petani kabur.

Baca Juga :   Komisi VI Ingatkan Bulog Utamakan Serapan Beras Petani

Surip, penjaga lahan mengaku, sudah berjaga sejak pagi buta. Mengingat hewan tersebut sudah mulai beraktivitas saat subuh.

“Jam lima subuh sudah di lokasi untuk berjaga. Kera sejak subuh sudah mengambil buah dan tanaman. Untuk mengantisipasi itu kita berjaga,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).

Warga Dukuh Picis, Desa Dowan ini, mengaku tidak berani untuk membunuh para kera.

Padahal keberadaan ribuan kera tersebut, cukup menyusahkan masyarakat yang bekerja sebagai petani.

“Saat berjaga seperti ini kita bawa senapan, tapi hanya angin enggak ada peluru. Ada juga yang pakai petasan bensin dari paralon. Suaranya kan keras, jadi kera takut,” terangnya.

Baca Juga :   Legislator Minta Seluruh Polda Siap Siaga Waspadai Karhutla

Ihwal tersebut turut diamini Sarmijan. Sebagai penjaga perkebunan, jika senapan yang dipakai tidak memiliki amunisi.

Terlepas dari itu, rupiah yang didapatkan dari jasa jaga kebun, disebutkan tidak seberapa.

“Upahnya tidak seberapa, ya dihitung-hitung cuma bisa buat ganti bensin saja,” keluhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.