Resiko Tinggi, Pemprov NTB Tolak 500 Ekor Sapi dari Luar Daerah

oleh -44 views
Hewan Sapi
Ilustrasi Hewan Sapi - Foto : Panen News/Amar

Panennews.com – Pemprov NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) menolak masuknya 500 ekor sapi dari luar daerah karena berisiko tinggi (high risk) terhadap keberadaan sapi -sapi yang ada di NTB.

“Sapi -sapi yang rencananya mau dimasukkan ini berisiko tinggi, khususnya Lumpy Skin Disease (LSD) cacar sapi/kerbau. Jadi kita tidak izinkan,” kata Kepala Disnakeswan Provinsi NTB Muhammad Riadi di Mataram, Rabu (8/11/2023).

Riadi menjelaskan sapi-sapi yang akan didatangkan dari luar daerah ini adalah untuk memenuhi kebutuhan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Lombok Barat yang sekarang ini dikelola oleh PT Atra Begawan Nusantara.

Baca Juga :   Kasus PMK Dan LSD Turun, Produksi Susu Kabupaten Pasuruan Terus Digenjot

“Nantinya, daging -daging sapi yang dipotong di RPH ini akan dikirim untuk memenuhi kebutuhan hotel-hotel yang ada di Pulau Bali dan Lombok. Kita tidak mau mengambil risiko dengan mengizinkan masuknya sapi dari luar daerah, tapi berasal dari daerah yang memiliki riwayat penyakit LSD,” ujarnya.

Dikatakan, adanya kebijakan mendatangkan sapi dari luar daerah atau luar negeri, bukan berarti stok sapi di NTB ada masalah. Dalam hal ini, tegasnya, harga daging di pasaran NTB dalam kondisi normal.

Baca Juga :   Sate Bulayak Lombok, Bumbu Sedapnya Menggoda Selera

Menurut Riadi, harga daging sapi di pasaran tidak ada masalah. Semuanya masih normal. Jadi tidak ada gejolak harga daging sapi.

Investor mendatangkan sapi dari luar daerah untuk dipotong di RPH Banyumulek adalah memenuhi kebutuhan daging sapi bagi hotel yang ada di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.