Panennews.com – Tanaman vanili dari lereng Gunung Sumbing memiliki harga jual cukup mahal dipasaran. Sehingga membuat senang serta gembira sebagian petani di Magelang.
Bahkan, karena kualitasnya ekspor para petani harus menjaga tanaman polong itu selama dua puluh empat jam.
Wilayah Dusun Temanggal Desa Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang ternyata memiliki harta karun hijau yang potensial jadi andalan ekspor yakni tanaman vanili berkualitas.
Salah seorang petani vanili dari lereng Gunung Sumbing Labib menceritakan bahwa tanaman vanili ini masih langka.
Banyak orang yang belum mengetahui tentang vanili ini. Hal itu karena bertani vanili butuh ketekunan, dan petani dituntut jeli dalam proses penyerbukannya.
“Sekitar 75 pohon vanili awalnya. Yang diperbanyak mulai panen ada yang sudah dua kali,” kata Labib ditemui Minggu (20/11/2023).
Memiliki julukan emas hijau, tanaman vanili atau vanila planifolia masuk ke dalam suku anggrek-anggrekan, keberadaanya menjadi barang dengan harga yang cukup mahal, bahkan saat ini tembus harga Rp 150.000 – Rp 500.000 per kilogramnya.
Menurut Labib, dengan perawatan maksimal tanaman vanili akan selalu produktif menghasilkan buah vanili yang siap panen setiap tahunnya.
Saat ini periode Oktober hingga November tanaman vanili di lereng Gunung Sumbing tengah memasuki musim bunga. Fase itu para petani harus bekerja ekstra membuka kelopaknya dan memisahkan serbuk sarinya satu persatu.
Selain itu, Labib juga menambahkan, memang sempat tersiar kabar hasil panenan saat musim kemarau harga vanili sangat rendah dikisaran Rp 30.000 perkilogramnya.
Namun, nantinya harga tersebut akan berubah seiring hasil panen yang melimpah dan tentunya kualitasnya juga cukup terbilang baik.
“Penyebabnya kurang tahu. Tapi ini nanti kalau sudah tua beda harganya, lebih mahal sekitar enam bulan lagi panennya,” ujarnya.