TNGR Sosialisasi ke Masyarakat Pemilik Lahan Garapan Rinjani Cegah Kebakaran Hutan

oleh -59 views
Gunung Rinjani - Foto : KLHK
Gunung Rinjani - Foto : KLHK

Panennews.com – Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) cukup rentan terjadi bencana kebakaran di musim kemarau. Oleh karena itu sejumlah upaya dilakukan oleh Balai TNGR untuk mencegah kebakaran, terutama di wilayah-wilayah yang cukup rentan.

Budi Soesmardi selaku Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki lahan garapan yang berbatasan dengan wilayah TNGR agar tak membakar sampah sembarangan di musim kemarau ini.

Kepada sejumlah wartawan, Sabtu (28/10/2023) Budi Sumardi menyebutkan, pihaknya telah melakukan monitoring hotspot atau titik-titik panas di sejumlah area yang rawan terjadi kebakaran.

Pihaknya juga memasang imbauan dalam bentuk spanduk di area yang rawan kebakaran agar masyarakat dan pengunjung bisa lebih bijak dalam beraktivitas di sekitar kawasan.

Baca Juga :   DPR RI Minta Pemda Kalteng, Lakukan Mitigasi Daerah Rawan Karhutla

“Untuk pengunjung, pada saat briefing kita arahkan agar benar-benar bijak dalam menggunakan perapian. Kemudian harus dipastikan bahwa api benar-benar padam saat meninggalkan site,” kata Budi.

Sejauh ini pihaknya menilai para pengungjung sudah mematuhi imbauan yang disampaikan oleh Balai TNGR, terutama dalam melakukan aktivitas perapian di dalam kawasan. Terbukti dari belum adanya kasus kebakaran di jalur atau area pendakian Rinjani.

Ditambahkan, untuk hotspot di kawasan TNGR tidak terpantau di dua satelit. Jika ada, maka pihaknya akan segera menindak lanjutinya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Kebakaran Hutan Balai TNGR, Lalu Santawana mengatakan, selama tahun 2023 ini sudah terjadi lima kali kasus kebakaran, baik yang skala kecil hingga besar.

Baca Juga :   Tren Kebakaran Meroket, Karhutla Mendominasi

Misalnya di Bulan Agustus lalu terjadi sebanyak tiga kali kasus kebakaran, termasuk kebakaran yang skala besar dengan luas kawasan yang terbakar mencapai 205 hektare.

Di Bulan September 2023, terdapat satu kasus kebakaran dengan luas wilayah yang terbakar 3,5 hektare di wilayah Sajang Kecamatan Sembalun. Setiap muncul kasus kebakaran, tim dari TNGR, TNI, Polri dan masyarakat secara sigap melakukan upaya pemadaman agar tak merembet.

Dan untuk yang bulan Oktober ini ada kebakaran yang terjadi di luar kawasan sebenarnya, namun merebet ke dalam kawasan dengan luas hanya 13 are.

“Intinya kita tingkatkan kewaspadaan, terutama di jalur-jalur pendakian. Kemudian di kawasan yang berbatasan langsung dengan pemukiman,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.