Tanpa Sertifikat Karantina, Daging Babi Dan Kelelawar Gagal Terbang Ke Papua

oleh -20 views
Daging Babi
Foto : Istockphoto

Panennews.com – Daging babi dan daging kelelawar merupakan produk turunan hewan yang berpotensi mengandung hama penyakit.

Itu sebabnya, dua media pembawa tersebut wajib dilaporkan dan diperiksakan dulu pada karantina Indonesia untuk menjamin keamanan serta kesehatannya saat akan dilalulintaskan ke wilayah lain.

Daging babi dan kelelawar yang belum melewati pemeriksaan karantina dikhawatirkan mengandung virus African Swine Fever (ASF/demam babi Africa) dan virus Nipah (pada kelelawar) yang dapat menularkan penyakit pada manusia.

Untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, pejabat Karantina Indonesia melalui wilayah kerja Bandara Sam Ratulangi Manado gagalkan pengirimannya ke Provinsi Papua dan sekitarnya.

Baca Juga :   Kunjungi Bangkir Farm, Kementan Bagikan Tips Bangun Peternakan Ayam Kokoh

“Penggagalan pengiriman daging tujuan Papua seperti Sorong, Timika, dan Jayapura tersebut dilakukan untuk menaati aturan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan,” jelas Dokter Hewan Karantina Dimitris Hutasoit, Rabu (04/10/2023).

Daging-daging tanpa sertifikat yang dilarang untuk dilalulintaskan tersebut selanjutnya diamankan dan diserahkan kembali pada pemilik MP paska pesawat lepas landas.

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Kepala Karantina Manado, Yusup Patiroy imbau seluruh masyarakat untuk taat melapor pada karantina Indonesia jika hendak membawa hewan, ikan, dan tumbuhan maupun produk turunannya ke wilayah lain.

Baca Juga :   Kenali Penyakit Burung Cendet, Begini Cara Mengatasinya

Hal ini dilakukan untuk bersama-sama mencegah Indonesia dari ancaman penyakit yang dapat merugikan banyak lapisan kehidupan.

“Pejabat karantina terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengawasi lalu lintas media pembawa di pelabuhan dan bandara. Pengawasan ini tentu akan semakin optimal jika masyarakat telah menyadari pentingnya lapor karantina untuk ikut andil dan bersinergi mencegah ancaman hama penyakit dari MP tersebut,” tutup Yusup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.