Kementan Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah Siap Ekspor Di Solok

oleh -17 views
Bawang Merah
Ilustrasi Bawang Merah Foto : Freepik

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) membangun kampung Perlindungan Hortikultura khusus bawang merah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Diharapkan, kampung ini mampu menghasilkan produk bawang unggul yang bisa meningkatkan skala ekspor nasional.

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan komponen ekonomi yang sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Apalagi, kata Mentan, Indonesia memiliki berbagai program unggulan yang bisa dihilirisasi untuk mendukung ekspor.

“Dalam perjalanan tadi kita bicara juga produk yang lain, apa yang bisa di tanam di Indonesia dan produktivitasnya baik itu harusnya bisa kita dorong,” katanya, di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Dengan berbagai kegiatan ini, Mentan mengaku optimis bahwa kegiatan ekspor dapat berimplikasi terhadap upaya menekan impor dan memperkuat produksi dalam negeri.

Baca Juga :   Ditangan Petani Milenial, Gula Aren Sukses Ekspor Ke Kanada

“Indonesia bisa jadi produsen pangan dunia, kita harus dorong Indonesia menjadi sumber pangan dunia, kita buktikan produk-produk Indonesia bisa go International, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa proyeksi kampung horti difokuskan pada penambahan nilai ekonomi masyarakat.

Lebih lanjut, melalui penjualan hasil panennya baik ke pasar dalam negeri maupun ekspor.

“Ini menjadi terobosan kami dalam melakukan adaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim. Beberapa langkah konkret bahkan telah diambil, termasuk dengan memfasilitasi sarana penanganan hama dan DPI. Kami juga membuat sumur dalam maupun sumur dangkal untuk sarana klinik pengendalian hama,” katanya.

Baca Juga :   Kebijakan RIPH, Beri Dampak Positif Petani Untuk Genjot Produksi Bawang Putih

Lebih jauh, Direktur Perlindungan pada Ditjen Hortikultura Kementan, Jekvy Hendra menambahkan bahwa program ini mampu menghapus stigma negatif masyarakat.

Yang berpikir bahwa, pertanaman bawang merah di Kabupaten Solok sebagai lembah tengkorak karena dianggap daerah penggunaan pestisida kimia tertinggi dengan level bahaya.

“Kita harus berupaya untuk menjadikan Kabupaten Solok sebagai lembah surga sentra bawang merah, juga menjadikan ini sebagai fokus utama masa depan. Kita akan mewujudkan Kabupaten Solok menjadi kampung penyangga bawang merah nasional sekaligus menjadi target lokasi eksportir bawang merah kedepannya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.