Panennews.com – Tim Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dipimpin dosen Fakultas Geografi, Prof. Pramaditya Wicaksono, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).
Adapun hal tersebut bertujuan untuk memetakan dinamika produksi rumput laut di Sulawesi Selatan.
Prama menjelaskan, fokus utama penelitian tersebut menyarikan informasi temporal, spektral, dan spasial dari citra satelit atas budidaya rumput laut.
Wilayah pertumbuhan budidaya rumput laut dikelompokkan berdasarkan karakteristik produksinya. Sistem ini memfasilitasi perencanaan dan perumusan kebijakan yang lebih baik untuk industri rumput laut.
“Hasil akhir dari prototipe ini adalah kerangka pemetaan yang cepat, otomatis, dan hemat biaya yang menyediakan peta rumput laut multitemporal dan informasi status produksinya,” ujar Prama, dalam keterangan tertulis, Jumat (22/09/2023).
Penelitian tersebut dituangkan Prama dan timnya dalam paparan bertajuk “Initial Development of a Multitemporal Seaweed Production Mapping and Monitoring System using Deep Learning for the South Sulawesi Seaweed Industry”.
Prama mengatakan, selama ini pemetaan budi daya rumput laut bergantung pada interpretasi visual dari data penginderaan jauh.
Hal ini dapat bersifat subjektif dan tidak konsisten karena faktor keahlian dari sumber daya manusia. Integrasi penginderaan jauh dengan kecerdasan buatan (AI), khususnya Deep Learning, menjadi salah satu solusi yang menjanjikan untuk menjawab tantangan itu.
“Penelitian ini memperkenalkan penggunaan Deep Learning model untuk pemetaan budi daya rumput laut, dengan fokus khusus pada data satelit PlanetScope,” ungkap Guru Besar bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas Pesisir di Fakultas Geografi UGM ini.
Adapun PlanetScope merupakan citra satelit multispectral dan memiliki resolusi temporal tinggi serta menjadi sumber data utama untuk penelitian ini. Namun kualitas spektral dan radiometrik citranya terkadang kurang konsisten.
Karena itu, teknologi AI Deep Learning digunakan untuk mengatasi keterbatasan kualitas data dari berbagai kondisi lingkungan lokasi budidaya rumput laut.
“Ada tiga tujuan utama dari penelitian ini, yakni untuk mengeksplorasi Deep Learning untuk pemetaan budi daya rumput laut, menerapkan model pada citra PlanetScope untuk memperoleh dinamika budi daya rumput laut, dan menilai kelayakan evaluasi produksi rumput laut berdasarkan data penginderaan jauh multitemporal,” papar Guru Besar UGM yang baru berusia 35 tahun ini.
Riset Prama dan tim terpilih sebagai penerima penghargaan “Best Presenter” pada the 4th International Conference on Integrated Coastal Management & Marine Biotechnology (ICMMBT) 2023 di Bali, pekan lalu.
ICMMBT adalah konferensi internasional di bidang pengelolaan pesisir dan bioteknologi kelautan untuk membahas berbagai inovasi di bidang tersebut oleh para peneliti dari 15 negara.