Cek Sapi Di NTB, Mentan SYL Pastikan Pemasangan Eartag Sesuai SOP

oleh -49 views
download (15)
Foto : Ditjen PKH

Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan pentingnya para peternak dalam memasang eartag sebagai kepastian bahwa hewan ternak yang akan dipotong layak konsumsi.

Menurut SYL, pemasangan eartag merupakan penanda untuk memudahkan petugas dalam mendata dan menyeleksi tata laksana pemeliharaan.

“Saya tidak ingin mengecek lalu pulang tetapi juga harus melihat seperti apa ketersediaan disini dan seperti apa SOP-nya apakah sudah jalan atau belum. Salah satunya pemasangan eartag di masing-masing sapi, dimana dalam mendapatkan eartag ini harus 28 hari setelah penyuntikan. Khusus di Lombok Barat ini kelihatannya apa yang saya saksikan cukup bagus,” ujar SYL saat mengecek Kandang Hewan Qurban yang berlokasi di belakang Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (27/06/2023).

Baca Juga :   Dengan Hewan Kurban, DPR Ajak Masyarakat Untuk Peduli

Selain itu, SYL juga mengatakan, semua hewan yang akan dipotong harus dalam kendali pemantauan petugas guna memastikan daging yang ada layak konsumsi. Karena itu, SYL berharap semua turun tangan termasuk pemerintah daerah, dokter hewan serta kepolisian dan TNI.

“Semua hewan ternak yang mau dipotong itu harus dalam kendali kita untuk memastikan layak tidaknya konsumsi. Dan tentu ini perlu kolaborasi kita bersama baik dari pemerintah daerah polisi maupun TNI. Dan alhamdulillah di NTB prosesnya lebih maju dibanding daerah lain,” katanya.

Lebih lanjut, saat ini pemerintah sudah membentuk gugus tugas dan juga tim khusus dalam memonitoring semua pergerakan sapi dari satu daerah ke daerah lainya. Di kementan pergerakan tersebut dapat dipantau melalui digital sistem yang terhubung dengan petugas di lapangan.

Baca Juga :   Hobi Pelihara Kelinci Di Rumah, Begini Cara Merawatnya

“Insya allah semua jalan termasuk juga gugus tugas per-provinsi dari pusat sampai daerah untuk sama-sama melakukan pengecek,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengungkapkan bahwa kunjungan pemerintah ke NTB sangat penting karena daerah tersebut merupakan sentra terbesar peternakan Indonesia. Dia menyebut berdasarkan laporan Dinas setempat, ketersediaan Hewan Kurban di Provinsi NTB sebanyak 14. 031 ekor terdori dari sapi dan kerbau.

“Sedangkan kebutuhannya hanya 10.790 ekor sehingga neraca (surplus) sebanyak 3.241 ekor. Untuk ketersediaan kambing sebanyak 10.264 ekor, sedangkan kebutuhan sebanyak 8.941 ekor sehingga Neraca (surplus) sebanyak 1.323 ekor,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.