Menteri Teten Ingin Tengkulak Hilang Lewat Korporatisasi Petani

oleh -52 views
thumb_1676647872_2.
Foto : Dok. Kemenkop UKM

Panennews.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan hilangnya peran tengkulak dengan korporatisasi petani melalui koperasi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di tanah air.

MenKopUKM Teten Masduki saat meninjau areal sertifikat anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Mitra Abadi Jaya (AMAJ) di Desa Marungan, Sukomakmur, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah, Jum’at (18/02/2023) mengatakan selama ini terjadi ketimpangan di sektor pertanian lantaran produk pertanian dijual melalui tengkulak dengan harga yang sangat murah.

“Akibatnya tingkat pendapatan petani rendah di tengah biaya produksi yang terus meningkat. Sementara tengkulak bisa menjual produk pertanian tersebut hingga ke ritel dengan harga tinggi,”. Ungkapnya.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga mencetuskan program korporatisasi petani yang dikelola oleh koperasi. Program ini dinilai efektif untuk menghilangkan peran tengkulak sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani bisa meningkat.

“Petani yang kecil-kecil itu produknya tidak bisa memenuhi skala ekonomi sehingga dijual ke tengkulak dengan harga murah. Kami ingin mensejahterakan petani sekaligus membangun sistem korporatisasi petani,”. Tutur MenKopUKM Teten Masduki.

Baca Juga :   Sesuai SOP, Pemberian Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

Adapun Menteri Teten berharap lebih banyak petani dapat tergabung dalam koperasi karena koperasi dapat berperan sebagai agregator, offtaker, sekaligus sumber pembiayaan bagi para petani.

Dengan sistem pertanian terencana yang dirumuskan oleh koperasi, maka petani bisa lebih fokus pada bertani tanpa harus memikirkan pengelolaan hingga penjualan produknya.

“Para petani yang tergabung di koperasi fokus ke bertani saja agar bisa lebih produktif jadi enggak usah pusing menjual produknya karena nanti urusan koperasi sebagai agregator dan offtaker,”. Ucapnya.

Model pertanian terencana dan modern ini bisa menjadi solusi jitu untuk menyejahterakan petani. Sebab seluruh produk pertaniannya 100 persen diserap oleh koperasi. Di sisi lain tidak ada produk pertanian yang terbuang sia-sia karena koperasi juga berperan untuk melakukan penyortiran terhadap semua produk para petani untuk menyesuaikan pasarnya.

Baca Juga :   Peluang Bisnis Bunga Terus Meningkat, Guru Besar Ekonomi IPB: Gaji Profesor Kalah Sama Petani Tanaman Hias

“Dengan cara inilah tidak ada isu over supply sehingga harga jatuh karena ini semua dibantu koperasi. Koperasi akan mencari pasar dan mencari segala kebutuhan petani itu apa, jadi ini semua terencana,” katanya.

Sementara itu, Menteri Teten berharap para petani yang menjadi anggota dari koperasi AMAJ ataupun koperasi MAA untuk disiplin dengan mengikuti seluruh rencana pengurus koperasi dalam pengembangan sektor pertanian. Mulai dari pratanam hingga pascapanen, para anggota koperasi perlu mengikuti aturan agar produk yang dihasilkan bisa tetap terjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya.

“Jadi apa yang ditanam petani baik volume atau komoditasnya itu harus sesuai dengan permintaan pasar sebagaimana yang dipetakan oleh koperasi melalui sistem pertanian terencana. Sehingga tidak ada harga jatuh dan keuntungan petani akan lebih baik,”. Tutup Teten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.