KKP dan Pemkab Sumba Timur Sepakat Kembangkan Kawasan Perikanan Budidaya

oleh -24 views
kkp pemkab sumba
Penandatangan nota kesepakatan antara Dirjen Perikanan dan Budidaya Ikan RI bersama pemerintah Kabupaten Sumba Timur disaksikan oleh Gubernur NTT (Panennews.com/Sony Taolin)

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budidaya RI, Selasa 27 Desember 2022 menjalin kerjasama untuk pembangunan Integrated Shrimp Farming di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

Penandatanganan Nota Kesepakatan ini dalam rangka perencanaan untuk membangun dan pengelolaan kawasan perikanan budidaya di Kabupaten Sumba Timur.

Proses kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc dan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si.

Direktur Jenderal Perikanan dan Budidaya Ikan RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc, menegaskan pihaknya akan segera melakukan pembangunan untuk masyarakat NTT, khususnya kelautan dan perikanan di Kabupaten Sumba Timur.

“Kalau tidak ada halangan, kami ingin bangun sesuatu untuk masyarakat di wilayah NTT yakni kelautan dan perikanan di Sumba Timur. Kami upayakan secepatnya dilaksanakan ,” kata Haeru Rahayu.

Baca Juga :   KKP Bersama DPR Dukung Potensi Budidaya Ikan Air Tawar Di Subang

Kesepakatan yang dilakukan ini, jelas Haeru, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibidang kelautan dan perikanan. Khususnya budidaya, dimana saat ini KKP sedang mengimplementasikan konsep sosioekonomi.

“Saat ini ada empat komoditas yang sedang kita usulkan, salah satunya Udang. Karena dalam obyek udang nasional mengamanatkan kepada kami di tahun 2024 harus mencapai 2 juta ton. Karena itu kami lirik Sumba Timur untuk pengembangan komoditas ini,” jelasnya.

Dia menyebutkan saat ini baru terealisasi sekitar  1 juta ton. Karena itu perlu dikembangkan lagi pada sejumlah wilayah yanag memiliki potensi perikanan dan kelautannya yang bagus. Salah satunya, menurutnya adalah Kabupaten Sumba Timur di NTT.

“Saat ini baru 1 juta ton. Kami coba lakukan kegiatan ini, yang bersifat revitalisasi dan krebitalisasi. Kebijakan ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih tradisional. Sejumlah wilayah yang berpotensi kami lirik. Salah satunya Kabupaten Sumba Timur ini,” katanya.

Baca Juga :   Program Budidaya Ikan Nila, Jadi Terobosan Lawan Stunting Di Lumajang

Lebih lanjut, Haeru menjelaskan saat ini proses greenbook dan bluebook sudah mendapatkan tiga lokasi, diantaranya di Provinsi NTT Timur, Aceh dan Sulawesi. Oleh karenanya, pihaknya mengupayakan dari kegiatan-kegiatan ini bisa dapat memenuhi 2 juta ton sehingga dapat sesuai dengan target.

Sementara itu, Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing, M.Si mengapresiasi dan terima kasih kepada pihak kementrian Kelautan dan Perikanan yang memilih wilayahnya untuk pengembangan budidaya komoditas ikan dan lainnya ini ini.

“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada Pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan yanag memilih wilayah kami untuk pengembangan budidaya komoditas kelautan dan perikanan ini. Jika berjalan dengan baik tentunya sangat membantu para warga kami,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.