Sate Rembige, Terkenal dari Mataram Hingga Mancanegara

oleh -50 views
Sate Rembige
Porsi Sate Rembige, Kota Mataram. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Sate Rembige di Rembige. Kota Mataram, NTB merupakan kuliner yang tak asing lagi bagi warga Nusa Tenggara Barat, khususnya Kota Mataram. Sate Rembige bukan saja dikenal jago kandang, namun ketenaran sate yang dominan berbahan daging sapi ini populernya menasional bahkan mancanegara.

Buktinya sate yang juga diselingi sate ayam, sate pusut, sate hati ini, juga banyak diminati tamu luar daerah dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke Lombok. Wisatawan mancanegara pun juga kepincut mencicipi sate yang sudah menggelenda dengan pemilik tunggal Hj Sinnaseh yang dibuka sejak tahun 1988 ini.

Saling melegendanya, dengan rasa yang menggoda selera inilah yang menjadikan para tamu yang berkunjung ke Lombok merasa ada sesuatu yang terlupakan sebelum menikmati Sate Rembiga. Selain itu di Kedai Sate Rembiga ini juga tak hanya menyediakan sate saja, namun pilihan menu lainnya yang khas Lombok juga disajikan di tempat ini.

Baca Juga :   Ini Olahan Buah Semangka, Manis Dan Menyegarkan

“Ada bumbu Rembiga, bumbu kacang Rembiga, bebalung, pelecing, urap, beberok, pepes, ikan laut, telengis, kepala ikan. Sedangkan minuman khasnya yakni es kelapa muda Lombok, es jeruk, es the, kopi Lombok dan sebagainya dengan berbagai varian,” kata Hj Sinnaseh sang pemilik kepada Panennews.com, Selasa (27/12/2022).

Dalam catatan Hj Sinnasih, dirinya sudah membuat sate rembiga ini lebih dari 20 tahun yang lalu. Hanya saja saat itu, ia bekerja sama dengan orang lain membuka usaha. Karena satu dan lain hal, akhirnya Sinnasih memutuskan hengkang dari kongsi dan mendirikan rumah makan sendiri.

Sebelum memutuskan mendirikan rumah makan sendiri, ia juga sempat berjualan di pinggir jalan. Meski baru sekitar satu tahun di tempat baru, namun omset satenya mencapai jutaan rupiah dalam sehari.

Baca Juga :   Mentan Syahrul Dorong Pengembangan Ternak Sapi Unggul

Dalam sehari ia bisa menghabiskan sekitar 150 kilogram hingga 200 kilogram daging sapi. Per tusuk dibandrol Rp2.000, sementara untuk sate hati sapi dibanderol Rp5 ribu.

Menurut Sinnaseh, pesanan tidak hanya berbentuk sate namun juga berbentuk bumbu sate rembiga. Namun khusus bumbu, ia hanya melayani pemesanan luar NTB karena ia tidak ingin satenya punya pesaing di NTB.

RM Sate Rembiga Sinassih hingga saat ini telah mempekerjakan 50 orang untuk rumah makannya. Itupun ia masih turun sendiri ke pasar untuk memilih daging sapi. Ke depan Sinnasih sedang menyiapkan RM ibu Sinassih di Jakarta tepatnya di daerah Tanah Abang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.