Panennews.com – Pemerintah menyiapkan insentif berupa bantuan langsung tunai (BLT) untuk 1 juta nelayan yang terdampak Covid-19. Sinkronisasi data nelayan terdampak pandemi tengah dikebut pemerintah agar insentif segera bisa disalurkan.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Safri Burhanuddin mengatakan, pemberian BLT kepada nelayan merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi.
“Kemarin dalam sidang kabinet terbatas, Presiden mengarahkan agar segera dilihat kembali datanya. Jangan sampai ada nelayan yang tidak masuk daftar penerima bantuan langsung,” kata Deputi Safri dalam Dialog Indonesia Bicara bertema Produksi Perikanan Nasional di Tengah Pandemi, Rabu (03-06-2020) malam.
Deputi Safri mengakui, data saat ini 70% nelayan miskin belum masuk ke dalam daftar penerima BLT. Ia memastikan Kemenko Marves beserta kementerian terkait tengah mempercepat proses pendataan.
“Sesuai arahan Presiden segera disatukan datanya. Jadi isu utama saat ini memang masalah data. Sekarang kita semua sedang sinkronisasi datanya. Satu juta nelayan itu harus masuk ke dalam sistem yang akan diberikan bantuan,” katanya.
Ihwal pemberian BLT ini, Deputi Safri mengatakan, awalnya pemerintah ingin memberikan bantuan kepada nelayan dalam bentuk sarana dan prasarana. Namun di kondisi pandemi Covid-19, bantuan itu dinilai kurang cocok sehingga diputuskan dalam bentuk tunai.
“Tadinya kita berencana akan bagi dua. Apakah semua berbentuk BLT atau sebagian berbentuk sarana dan prasarana untuk nelayan. Kemarin diputuskan sementara kita akan tetap memberikan bantuan dalam bentuk cash. Karena prasarana saat ini belum tentu mereka butuhkan sekali. Karena sekarang ini mereka butuh untuk hidup dulu,” pungkasnya. [*]