Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh program pemenuhan gizi bagi para pelajar yang digalakkan oleh pemerintah melalui konsumsi protein ikan.
Karenanya, pada peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-11, KKP membagikan 170.519 paket makan bergizi menu ikan.
Paket tersebut didistribusikan ke 9.150 siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita se-Jabodetabek yang dikoordinasikan oleh KKP Pusat, kemudian 11.004 peserta yang dikoordinasikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dari 28 Provinsi.
“Kami siap menyukseskan program makan bergizi gratis, sekaligus mengingatkan pentingnya asupan protein ikan,” terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Budi memaparkan, selain di Jabodetabek, 147 unit pelaksana teknis (UPT) KKP se-Indonesia turut membagikan paket makan bergizi menu ikan untuk 145.865 siswa.
Dikatakannya, kampanye MBG menu ikan dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan asupan protein harian masyarakat yang kini masih 62,3 gram/kapita/hari, di mana ikan hanya berkontribusi sekitar 9,25 gram/kapita/hari atau 14,8%.
Mengusung tema “Pangan Biru untuk Negeriku” dan sub tema “Ikan Sumber Protein Bangsa untuk Swasembada Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis”, Budi menegaskan komitmen KKP untuk terus menyuarakan agar ikan bisa menjadi asupan protein utama masyarakat.
Selain harganya yang terjangkau, para ahli gizi mengatakan bahwa protein ikan begitu penting dalam proses tumbuh kembang anak, dan ikan menjadi sumber protein hewani yang relevan karena Indonesia adalah negara maritim.
“Dan dengan adanya inovasi, ada beragam cara menikmati ikan. Jadi tidak harus konsumsi utuh mengingat ada yang tidak suka ikan karena durinya, dll,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Budi memastikan dukungan KKP kepada Badan Gizi Nasional (BGN) guna menyukseskan program MBG.
Dikatakannya, saat ini KKP menyiapkan data yang dibutuhkan seperti peta produksi, peta komoditas, sebaran UMKM pengolah perikanan, ragam produk hilirisasi perikanan, hingga kesiapan koperasi perikanan, agar menjadi bagian dari program MBG ini.
“Kami berharap partisipasi nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan, terutama yang berbentuk koperasi atau UMKM bisa menciptakan ekonomi sirkuler, sehingga ada multiplyer effect dari program MBG ini,” tutupnya.