Barantin Pastikan Ketertelusuran Benih Gula Asal Australia

oleh -45 views
50b9073addcfeec325acd4f56463a5d1
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean pastikan benih gula asal Australia.

Adapun benih itu yang akan ditanam di area food estate atau lumbung pangan di Merauke, Papua Selatan guna percepatan swasembada gula nasional dalam waktu dekat telah memenuhi persyaratan dan menerapkan ketertelusuran yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia melalui Barantin.

“Sejalan dengan tugas, pokok dan fungsi kami, ketertelusuran komoditas pertanian dan perikanan impor harus dipastikan guna memberi jaminan terhadap kesehatan hewan, ikan dan tumbuhan serta keamanan dan mutu pangan serta pakan,” kata Sahat, Kamis (14/03/2024).

Menurut Sahat, kunjungan kerjanya ke Australia pada tanggal 5 – 9 Maret yang lalu ini sejalan dengan program Presiden RI, Jokowi untuk percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati dalam rangka ketahanan pangan dan energi yang tertuang dalam Perpres 40 tahun 2023.

Baca Juga :   Jarang Orang Tahu, Ini Dia 3 Manfaat Nanas Madu

Program yang menargetkan peningkatan produksi tebu hingga 93 ton per ha dan penambahan areal lahan baru seluas 700,000 ha ini akan diimplementasikan di kawasan Food Estate di Merauke, Papua Selatan.

Pemerintah Indonesia berencana untuk memasukan benih tebu asal Australia yang dikenal sebagai salah satu industri gula dengan biaya terendah di dunia.

“Kami mengawal benih tebu asal Australia yang akan dikembangkan di Merauke, dan ini menjadi tanggung jawab Barantin guna mencegah masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari Australia yang berpotensi terbawa. Untuk itulah saya bersama tim datang langsung untuk memastikan ketertelusuran benih dan bagaimana perlakuan tindakan karantina di negara asalnya,” papar Sahat.

Sahat juga menerangkan bahwa perbanyakan tebu dilakukan melalui teknik kultur jaringan guna menghasilkan benih-benih tebu yang sehat bebas patogen penyakit bawaan dan dijamin kemurnian genetiknya.

Baca Juga :   Waspada, Hama Penggerek Batang Mengintai Tanaman Cengkeh Anda

Sebagai informasi, benih tebu dari laboratorium berupa planlet telah dilakukan Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT). Permohonan Surat Ijin Pemasukan (SIP) Kementan untuk pemasukan planlet tersebut juga telah diterbitkan, tambah Sahat.

Pada kunjungan kerja kali ini, Sahat didampingi oleh Bambang, plt. Deputi Karantina Tumbuhan dan Ketua Tim Tindakan Karantina Tumbuhan.

Kunjungan diawali dengan mengunjungi kebun indukan planlet tebu di Townsville guna memastikan kebun indukan tersebut telah mengimplementasikan sistem budidaya yang baik, temasuk monitoring dan pemantauan OPT yang menjadi perhatian Indonesia.

Lebih lanjut, serta melakukan tindakan pengendalian terhadap hama dan penyakit tumbuhan, proses perakitan varietas tebu unggul oleh Sugar Research Australia (SRA), proses kultur meristem, metode deteksi dan identifikasi penyakit secara molekuler dan pemberian ID testing Planlet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.