Panennews.com – Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Petani Milenial Sleman mengembangkan semangka tanpa biji. Budidaya ini meningkatkan kesejahteraan petani Sleman karena telah masuk toko swalayan berjejaring.
Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM Dyah Woro Untari, menyampaikan para petani menyambut baik program pengembangan semangka non-biji ini.
“Petani sudah dua kali mengirimkan semangka non-biji tersebut ke Indomaret,” kata Dyah usai audiensi program pemberdayaan ekonomi petani semangka dengan Pemkab Sleman, Senin (29/1/2024).
Budidaya ini telah menggandeng PT Indomarco Prismatama selaku pemilik jejaring toko swalayan Indomaret untuk pemasaran komoditas ini.
Dyah menambahkan, pendampingan dan perbaikan budi daya kepada petani menjadikan kualitas hasil panen semangka non-biji selama ini cukup bagus. Tantangan lain yang dihadapi petani adalah cuaca yang mudah berubah dan kurang mendukung untuk budi daya semangka.
“Cuaca ini juga berpengaruh terhadap kualitas hasil panen karena di saat-saat tertentu cuaca masih kurang mendukung untuk budi daya semangka,” terangnya.
Program pengembangan semangka non-biji yang menjadi pemberdayaan ekonomi petani semangka di Kabupaten Sleman ini mendapatkan respons positif dan dukungan penuh dari Pemkab Sleman.
Hal ini karena budidaya tersebut meningkatkan nilai tukar petani (NTP) petani, yang semula 108 menjadi 111.
“Ada peningkatan NTP petani di tahun ini. Tentu hal tersebut menunjukkan adanya bukti nyata kemajuan pembangunan pertanian di Kabupaten Sleman,” ujar Suparmono, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman.