Petani Milenial NTT Ubah Lahan Tandus Jadi Tanaman Hortikultura

oleh -4 views
Gubernur NTT di TTU
Gubernur NTT panen perdana di kelompok Tani Secret Farming.(Panennews.com/Sony Taolin)

Panennews.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi anak muda milenial di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)  dalam Kelompok Tani Secret Farming.

Hal ini karena Kelompok Tani Secret Farming ini dapat mengubah lahan tandus dengan menanam tanaman hortikultura dan hasilnya cukup mengharapkan.

“Inilah yang disebut dengan “Surga”. Sesuatu yang tidak ada dibuat menjadi ada, itulah yang disebut “Surga”. Yang abstrak dikonkritkan disini di Kefamenanu melalui karya-karya cerdas anak muda, para petani milenial ini. Saya bangga atas knerja mereka. Saya baru pulang, panen hasil karya mereka ,” kata Gubernur NTT, Jumat ( 7/7/2023).

Baca Juga :   Tak Perlu Pupuk, Produksi Padi di Desa Muhuran Bisa Produktif

Gubernur Viktor menyebut, semua pihak terkait juga perlu melihat strategi pemasaran dengan melihat bahan yang dapat diolah seperti tomat bisa dijadikan produk olahan seperti saus.

“Hasil kerja mereka cukup produktif. Pasarannya tidak saja dalam negeri tetapi juga keluar negeri yakni negara tetangga, Timor Leste. Ada yang mentah dan ada juga yang sudah diolah menjadi saus,” jelas Viktor.

Karena itu Viktor minta para kaum milenial Kabupaten lainnya di NTT untuk datang belajar, studi banding ke Kelurahan Maubeli TTU.

“Saya minta para Bupati Walikota mengirimkan utusannya, khususnya kaum milenial datang belajar, studi banding ke Kabupaten TTU. Lihatklan bagaimana kaum milenial yang tergabung dalam Kelompok Tani Secret Farming mengolah lahan tandus dan hasilnya cukup bagus,” kata Viktor.

Baca Juga :   Di Sumsel, Mentan SYL Panen dan Gerakan Serap Gabah

Untuk diketahui, lahan pertani tersebut merupakan kolaborasi kerja sama antara PT Syngenta, pelajar SMA Vides, OMK, dan umat katolik di Paroki Santu Antonius Padua Sasi Kefamenanu, Keuskupan Atambua dengan total luas lahan sebesar 2 Ha.

Lahan tersebut dikelola oleh 16 orang dan dibagi kedalam 3 kelompok kerja. Adapun untuk target pemasaran ada 3 titik yaitu kabupaten TTU, Kota Kupang, dan ekspor ke Timor Leste.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.