Petani Senang, Pengambilan Pupuk Subsidi Pakai KTP Jauh Lebih Mudah

oleh -22 views
download (5)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong akselerasi percepatan tanam, terutama untuk menanggulangi dampak iklim ekstrim.

“Pemerintah saat ini tengah menyiapkan berbagai program jangka panjang yang dapat memperkuat posisi pangan sebagai kekuatan negara,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Jumat (22/12/2023).

Amran saat ini memang telah mempermudah akses pupuk bersubsidi bagi petani. Bila sebelumnya petani perlu menggunakan kartu tani, sekarang mereka cukup menggunakan Kartu Tanda Kependudukan (KTP).

Kebijakan tersebut mendapatkan sambutan positif dari para petani dan penyuluh. Popy Kristanti, seorang penyuluh di Kecamatan Rancaekek mengatakan kemudahan akses dengan menggunakan KTP sangat membantu para petani di wilayahnya yang sulit terjangkau internet.

Baca Juga :   Tips Merawat Begonia, Si Tanaman Hias Berwarna Cantik

Dengan begitu, geliat bertani di Kabupaten Bandung semakin bersemangat terutama dalam peningkatan produksi.

“Alhamdulillah dengan KTP menjadi jauh lebih mudah. Dan juga kalau di kios kami rajin melakukan pengecekan untuk mendata jumlah pupuk dan para petaninya. Jadi intinya boleh pakai KTP asal terdaftar di RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok),” ujar Popy.

Senada dengan Popy, salah satu petani Rancaekek, Ade Ohan mengaku senang karena pupuk selalu tersedia setiap saat.

Selain itu, proses pengambilan pupuk juga jauh lebih mudah karena hanya dengan KTP, dia dan para petani lainnya dapat mengaksesnya.

“Penggunaan KTP jauh lebih mudah ketimbang kartu tani. Alhamdulillah petani senang dan bersyukur atas kebijakan pemerintah ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Saluyu Iwan Hermansyah mengatakan bahwa penggunaan KTP sebagai alat akses pupuk semakin mempermudah petani dalam meningkatkan produksi.

Baca Juga :   Wagub NTT Panen Perdana Jagung Dengan Sistem Irigasi Tetes Milik Lanud El Tari Kupang

Hanya saja, dia berharap pemerintah meningkatkan komposisi NPK ketimbang Urea.

“Jangan sampai malah memperbesar Urea ketimbang NPK. Sekarang kan ureanya 300 kg/ha dan NPK-nya 100 kg/ha. Harusnya komposisi NPK yang lebih besar,” katanya.

Lebih jauh, Ketua KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa sosialisasi penggunaan KTP dalam pengambilan pupuk sudah merata ke seluruh petani di seluruh Indonesia.

Dia mengaku mendapat banyak masukan dari tingkat bawah bahwa kebijakan tersebut sudah tepat dan layak mendapat apresiasi dari semua pihak.

“Banyak petani yang menyampaikan ke saya atas kebijakan tersebut. Mereka mengaku senang karena dengan KTP semua jauh lebih mudah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.