Menanti Program Kampung Ikan di Kota Mataram

oleh -7 views
Pengembangan wuisata kuliner ikan air tawar di Kota Mataram
Pengembangan wuisata kuliner ikan air tawar di Kota Mataram. (Dok. Dinas Perikanan Kota Mataram)

Panennews.com – Program kampung ikan di Kota Mataram segera diwujudkan. Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Mataram,  Mansur, dari hasil penelitian, ada dua wilayah yang berpotensi menjadi tempat pengembangan ikan air tawar.

Dua lingkungan itu adalah Pengempel Indah di Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya dan Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

”Dua kawasan itu sangat cocok dijadikan tempat budidaya air tawar. Budidaya ikan air tawar ini sejalan dengan posisi Mataram sebagai kota kuliner,” jelas Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Rabu (20/12/2023).

Menurutnya, Mataram sebagai kota kulier sudah di launching pada tahun 2022 di Taman Sangkareang. Selama ini, masyarakat masih bangga dengan kuliner sate Rembiga. Namun lupa dengan potensi pengembangan kuliner ikan air tawar.

”Tujuan mengembangkan kuliner air tawar menjadi opsi untuk pengembangan ke depan. Itu sebagai perwujudan dan implementasi atas program Mataram gemar makan dan memasak ikan.

Baca Juga :   Perikanan Air Tawar Terus Berkembang, Sleman Kemas Syawalan dengan Mancing Bersama

”Karena melihat potensi ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kota Mataram,” ujarnya.

Apa yang ingin dikembangkan itu menjadi pilot project untuk dibawa ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.

”Sebenarnya, kita memiliki surat dari Kementerian (Kelautan dan Perikanan) untuk pengembangannya. Tetapi, implementasinya kemarin yang menjadi tersendat,” ujarnya.

Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan budidaya air tawar ini berimplikasi pada pengembangan inovasi lainnya. Misalnya untuk penggemukan air tawar membutuhkan maggot sebagai pakan alternatif.

”Tentu nanti budidaya maggot juga akan berkembang. Terutama dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan masyarakat yang kini mengembangkan maggot dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.

Meski demikian, ada beberapa yang menjadi catatan. Salah satunya mengenai lahan yang bakal digunakan untuk pengembangan ikan air tawar berbenturan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

”Kawasan tersebut ada yang masuk dalam zona hijau. Tetapi, hal itu sudah dikoordinasikan. Pengembangan bisa dilakukan asalkan tidak boleh membangun bangunan di kawasan tersebut,” tandasnya.

Baca Juga :   Capai 1,2 Juta Ekor, Angka Kelahiran Sapi Di Jawa Timur Tertinggi Nasional

Dikatakan, tetap menjadi zona hijau, tetapi tidak merusak keasrian hijaunya wilayah tersebut.

Data Dinas Perikanan Kota Mataram memperlihatkan jumlah penjualan ikan air tawar di ibu kota mencapai 370 ton.

Jika asumsi per kilo ikan dijual dengan harga Rp 25 ribu nilai produksi yang bisa dicapai lebih dari Rp 9 miliar.

Wilayah Kecamatan Cakranegara saat ini masih menjadi kawasan tertinggi produksi ikan air tawar.

Namun, seiring pengembangannya, Kecamatan Sandubaya menjadi tertinggi. Yakni dengan memproduksi 130 ton per tahun. Nilai produksinya mencapai Rp 3 miliar.

Saat ini, ada sebanyak 68 kelompok ikan yang dibina Dinas Perikanan. Terdiri dari pembudidaya ikan air tawar dan ikan hias.

”Makanya itu yang menjadi pekerjaan rumah kita ke depan. SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada, akan terus kita latih dan kembangkan potensinya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.