Harga Sayur Meroket Naik, Cabai Tembus Rp110 Ribu Dan Tomat Rp22 Ribu

oleh -24 views
WhatsApp Image 2023-12-11 at 17.55.57
Pedagang Pasar Puri Baru Pati sedang melayani pembeli. (Panennews.com)

Panennews.com – Harga cabai merah dan tomat naik berbarengan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Baik pedagang maupun pembeli mengeluh, karena tingginya harga sayuran tersebut.

Terlebih kedua sayuran ini adalah bumbu utama dalam setiap masakan khas Indonesia. Sehingga lonjakan harga, cukup memukul Masyarakat, utamanya kaum hawa.

Pedagang Pasar Puri Baru Pati, Anik mengatakan, jika normalnya tomat sayur diharga Rp8.000 per kilogram, sekarang melambung diangka Rp12.000 per kilogram.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan harga tomat buah yang mencapai Rp22.000 per kilogram dari yang sebelumnya Rp16.000 per kilogram.

“Ini pada naik sejak tiga hari yang lalu. Kalau penyebabnya enggak tahu. Kita dapatnya sudah segitu,” ujarnya saat ditemui di kiosnya, Senin (11/12/2023).

Baca Juga :   Kunjungi Pasar Waru, Presiden Sebut Harga Cabai Dan Stok Beras Relatif Aman

Imbuhnya,  “Apa mungkin karena sudah musim penghujan atau gimana, karena saat musim panas lalu enggak naik seperti ini.”

Sementara untuk harga cabai merah teropong saat ini diangka Rp110.000 per kilogram. Sedangkan untuk cabai rawit diharga Rp100.000 per kilogram.

“Cabai merah teropong sudah lebih dari Rp110.000 per kilogram. Sebelumnya enggak pernah kayak gini. Normalnya itu harganya Rp80.000 per kilogram. Jadinya yang beli menurun, beli sedikit-sedikit aja, pendapatan kami ya otomatis turun,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, ada penurun daya beli masyarakat imbas melambungnya sejumlah kebutuhan. Akibatnya omzet yang didapat juga menurun signifikan.

Baca Juga :   Belum Panen Raya Sebabkan Harga Beras Terus Naik di Bali

“Iya yang beli turun. Bila biasanya beli 1 kilogram, paling sekarang cuma beli seperempat. Untungnya kami punya langganan rumah makan, kalau enggak punya langganan ya sulit,” terangnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Kuswantoro mengungkapkan, kenaikan sejumlah komoditas ini dikarenakan berkurangnya pasokan di pasaran.

“Harga jual dari pedagang pengepul naik dan pedagang di pasaran menaikan harganya ke konsumen. Namun untuk stok cukup tersedia di pasaran,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.