Panennews.com – Pelaku usaha budidaya jamur tiram rumahan di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali mengeluh lantaran pertumbuhan serta, produktifitas jamu menurun drastis menjelang akhir tahun ini.
Menurut salah satu pelaku usaha jamur tiram I Gusti Bagus Mahajaya, Sabtu (02/12/2023) di tempat usaha budidaya jamur tiram ini misalnya mengaku terkendala faktor cuaca tidak menentu menjelang akhir tahun ini.
“Tidak menentunya cuaca membuat pertumbuhan jamur ini tidak menembang sempurna bahkan menguning saat tumbuhnya maksimal,” jelasnya.
Dirinya memperkirakan kondisi pertumbuhan serta produktifitas jamur menurun sangat dipengaruhi dari suhu di sekeliling yang belum stabil.
“Kondisi ini disebabkan karena, suhu dalam ruangan menjadi lebih panas dari sebelumnya,” jelasnya.
Mahajaya menyampaikan, dalam menetralkan suhu disekitar ruangan jamur terkadang dilakukan penyemprotan menggunakan alat semprot air.
“Menghadapi kondisi ini terpaksa dalam menstabilkan suhu kami melakukan penyemprotan dengan air di seluruh sudut ruangan agar suhu tetap terjaga di ruangan ini,” ujarnya
Dirinya mengaku, dalam kondisi cuaca normal kurang lebih 25 kilogram mampu dihasilkan sekali panennya.
Akan tetapi kini hanya kurang lebih 10 kilogram dari 5 ribu baglog mampu dipanen.
“Ya, dengan cuaca seperti ini (Tidak menentu) berkurang hasil panennya dari sebelumnya,” katanya.
Dirinya menyebutkan, pasar disasar sementara hanya di seputar pasar tradisional desa Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali saja dengan jumlah pesanan tidak dapat di tentukan.
“Saya sementara hanya menjualnya di daerah sini saja dengan pesanan tidak dapat ditentukan per panennya,” paparnya.
Lebih jauh, Mahajaya sangat berharap, cuaca kembali normal seperti sebelumnya sehingga, pertumbuhan serta produktifitas jamur lebih bagus kembali.