Panen Padi Capai 12 Ton Per-Hektare, Mentan Amran : Tuban Punya Potensi Pertanian Melimpah

oleh -29 views
sawah
Ilustrasi Tanaman Padi di Sawah - Foto : Pixabay

Panennews.com – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban. Kali ini Mentan melakukan panen dan tanam padi bersama di Kecamatan Widang, Kamis (23/11/2023).

Didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, rombongan melakukan panen bersama di Desa Ngadipuro, dilanjutkan tanam padi bersama di Desa Ngadirejo.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan, Gubernur, bersama Bupati dan jajaran berdialog dengan para petani setempat. Mereka berdiskusi perihal peningkatan produktivitas, dan kebutuhan apa yang diinginkan petani, seperti bantuan alsintan hingga pupuk.

Usai tanam padi bersama, Mentan RI Andi Amran Sulaiman menyapa awak media dan mengungkapkan kekagumannya pada Jawa Timur, khususnya Kabupaten Tuban yang memiliki potensi pertanian melimpah.

Baca Juga :   Panen Telur Itik Di Pasbar, Penuhi Stok Pangan Hewani Masyarakat

“Tuban nomor 5 di Jawa Timur untuk padi, dan jagung nomor 1. Ini luar biasa,” ungkap Amran.

Atas hal tersebut, Kementerian Pertanian pun akan memberikan bantuan alsintan, pupuk hingga pompanisasi untuk petani di Kabupaten Tuban. Menurut Mentan, Kabupaten Tuban layak untuk jadi prioritas.

“Tuban punya lahan yang luas hingga ketersediaan air dari Bengawan Solo. Untuk itu, bantuan pompanisasi akan kita realisasikan tahun depan,” ucap Mentan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kabupaten Tuban memiliki peranan penting dalam ketahanan pangan di Jawa Timur.

Kabupaten Tuban dirasa memiliki inovasi yang luar biasa, seperti uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik 4 banding 1 yang telah berhasil dilakukan.

Menurutnya, petani Kabupaten Tuban adalah wajah petani di Jawa Timur yang kreatif tangguh dan inovatif.

Baca Juga :   Kembangkan Usaha Green House, Pj Gubernur Kaltim : Inovasi Kuat Jaga Ketahanan Pangan

“Bayangkan saja, dengan perbandingan penggunaan antara pupuk kimia dan pupuk organik dengan takaran 1 banding 4 ini bisa menghasilkan 9 ton per hektare, bahkan sempat 12 ton per hektare. Itu artinya operasional cost berkurang tapi produktivitasnya meningkat,” jelas Gubernur.

“Inovasi keren ini bisa menjadi referensi bagi kabupaten kota lain untuk diterapkan,” lanjut Khofifah.

Tak sampai di situ, Gubernur Khofifah juga menyinggung tentang pelaksanaan lelang pascapanen yang dilakukan di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif pada harga gabah kering panen (GKP).

“Ini saya saksikan sendiri di Kecamatan Rengel kemarin, lelang GKP langsung dilakukan di dekat lahan panen,” kata Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.