Panennews.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komisi VII DPR RI meninjau pasokan bahan baku pembuatan gula putih di PT. Gula Putih Mataram Lampung.
Hal itu mengingat menjelang Nataru, harga gula sudah perlahan mengalami kenaikan, sehingga Komisi VII ingin memastikan pasokan kepada masyarakat tetap aman terkendali.
“Kita ingin memastikan pasokan produksi gula, karena kita tahu bahwa dalam waktu dekat kita akan menghadapi tahun baru dan juga natal. Kita ingin memastikan pasokan gula untuk masyarakat tidak terkendala. Kita melihat bahwa sekarang juga sudah terjadi kenaikan harga secara perlahan sudah naik, kita ingin bahwa industri-industri gula ini memastikan bahan bakunya tersedia,” ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi pada Parlementaria di Lampung Tengah, Kamis (23/11/2023).
Selain itu, Bambang juga melanjutkan bahwa sesuai paparan PT. Gula Putih Mataram masih memiliki cukup pasokan meskipun terkendala musim kemarau yang berkepanjangan.
“Dan alhamdulillah tadi kita mendapat pemaparan dari PT Gulaku ini, bahwa mereka pasokannya masih bagus masih tercukupi walaupun di tengah musim kemarau yang berkepanjangan,” tandasnya.
Adapun PT SGC mendapatkan konsesi lahan dari Pemerintah yang sangat luas ntuk memproduksi gula. Namun, hal itu dinilai belum termanfaatkan secara optimal. Padahal, hal itu dapat untuk menambah pasokan bahan baku gula untuk menekan harga
Terakhir, Bambang juga menyoroti Provinsi Lampung yang merupakan daerah penghasil tebu terbesar kedua di Indonesia.
Hal ini menjadi penyebab perusahaan PT. SGC atau PT. GPM yang dikunjungi merupakan salah satu perusahaan gula terbesar yang tidak melakukan impor gula, mengingat mereka memiliki lahan perkebunan tebu tersendiri. Hal inilah yang menjadi harapan Komisi VII, agar perusahaan lain dapat meniru perusahan PT. GPM Lampung tersebut.
“Kita tahu lahan di Lampung ini merupakan lahan yang produktif untuk tanaman tebu. Inilah kenapa Gulaku ini adalah salah satu perusahaan gula yang tidak melakukan impor sugar karena memang sudah diberikan konsesibesar dan mereka juga memang memiliki kebun tebu. Kita berharap banyak pabrik-pabrik gula lain juga mengikuti untuk menjaga stabilitas harga gula jelang nataru,” tutupnya.