Ayam Joper Jadi Alternatif Ayam Kampung: Panen Lebih Cepat, Cuan Lebih Besar

oleh -82 views
Budidaya ayam joper di Bantul (Panennews.com/Hernawan)
Budidaya ayam joper di Bantul (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Ayam joper alias ayam jowo (jawa) super menjadi pilihan sejumlah peternak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masa panen yang cepat dan harga beli lebih murah menjadi keunggulan ayam joper di mata peternak.

“Ayam joper lebih cepat masa panennya, cuma 60 hari. Ayam ini hasil persilangan dari ayam Bangkok dan ayam petelur dan jadi alternatif dari ayam kampung,” kata Eko Paryanto, Ketua Abadi Farm, yang beranggota 20 peternak ayam joper di Lemahdadi, Kasihan, Bantul, Sabtu (4/11/2023) lalu.

Eko memasok daging ayam joper untuk sejumlah resto ayam dan rumah tangga. Selama ini, resto-resto ayam terkemuka di Jogja kerap menggunakan ayam kampung untuk menu masakan ayamnya.

Namun harganya paling mahal, berkisar Rp60 ribu – Rp65 ribu per kilogram, dengan masa panen 6 bulan. Di bawahnya ada ayam kampung umbaran dengan masa panen 5-6 bulan, disusul ayam box 3-4 bulan. Selanjutnya ada ayam dari hasil penelitian dengan usia panen 70 hari.

Baca Juga :   Gunungkidul Jadi Pilot Project Green Economy, Atasi Krisis Pakan Ternak sekaligus Wujudkan EBT

Banyak warung yang berjualan daging ayam memakai ayam broiler lantaran masa panennya hanya 27 hari. Harga dagingnya juga murah, kisaran Rp30 ribu per kilogram. Namun ayam broiler kurang dari segi rasa.

“Rasa ayam broiler jelas beda dari ayam kampung. Ayam joper jadi pilihan karena rasanya mirip ayam kampung. Harganya juga lebih murah, Rp53 ribu – Rp55 ribu sehingga menguntungkan peternak,” tandas Eko.

Abadi Farm pun fokus dalam mengembangkan peternakan, juga usaha jasa ayam potong dan penjualan karkas ayam joper. Apalagi di kawasan Kasihan, Bantul, banyak warung ayam yang mengincar pasar dari warga pendatang dan mahasiswa.

Dari budidaya dan penggemukan 30-50 ekor ayam joper, mereka pun merambah ke penjualan daging ayam joper potong ke warung-warung terdekat. Jualan ayam via dunia maya juga dirambah. Mereka menawarkan ayam potong di media sosial dan menyebarkan iklan di aplikasi pesan.

Baca Juga :   KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok Di Papua

Eko dan tim Abadi Farm mulai memperoleh pasar. Mereka dipercaya untuk turut menyuplai pasokan daging ayam untuk sebuah restoran ayam ternama di Bantul. Selain itu, beberapa warung dan rumah tangga juga menjadi pelanggan setia Abadi Farm.

Abadi Farm menjadi contoh pemberdyaan petani dan peternak lokal dengan dukungan CSR sebuah BUMN dan mengembangkan lini usaha ayam selain peternakan.

“Setelah jasa potong dan penjualan ayam potong, kami juga sedang berupaya memanfaatkan bagian dan limbah ayam sebagai produk dengan nilai tambah. Misalnya usus ayam dijadikan sate dan cakarnya dibuat keripik,” kata Eko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.