Panennews.com – Badan Karantina Pertanian (Barantan) Makassar melalui Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Paotere mengawasi pemasukan 56 ton kakao biji asal Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Penanggung jawab wilayah kerja Pelabuhan Paotere Hamzah mengatakan bahwa puluhan ton kakao biji tersebut berdasarkan pemeriksaan fisik dinyatakan tidak ditemukan OPTK dan untuk dokumen penyertanya juga lengkap dan di sertai sertifikat karantina dari daerah asal.
“Biji kakao yang kami periksa mulai dari fisik hingga suratnya, dinyatakan sehat dan juga lengkap dokumennya. Dan Hal ini menandakan bahwa biji kakao tersebut tengah aman untuk dilalulintaskan” ujarnya Hamzah, Jumat (27/10/2023).
Selain itu, Hamzah juga mengatakan ada sejumlah kakao lain yang pihaknya tengah memeriksa kesehatannya. Mengingat, kakao ini tengah laris dipasar ekspor.
“Kami bersama tim tentunya akan memeriksa sejumlah kakao lain setelah ini, agar kesehatannya terjamin. Pasalnya, kakao ini sangat laris dipasar ekspor” lanjutnya.
Lebih jauh, Hamzah pun mengungkapkan saat ini untuk memenuhi kebutuhan ekspor kakao ke beberapa negara tujuan. Para eksportir juga memasok kakao dari daerah lain untuk menopang permintaan negara tujuan yang cukup besar.
Hamzah juga menuturkan bahwa, manfaat kakao ini pun cukup tergolong besar yang dimulai dari bahan makanan hingga bahan pangan.
“Selain sebagai bahan baku pembuatan cokelat, kakao juga merupakan bahan untuk pembuatan kosmetik bahkan ada pula yang mengolahnya menjadi campuran obat – obatan” tutupnya.
