Komisi IV Sebut Anggaran Ketahanan Pangan 2024 Bagai Fatamorgana

oleh -12 views
AFR_9042
Anggota Komisi IV DPR RI Foto : Arief/Nr

Panennews.com – Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan memberikan respon atas penyampaian Pidato Presiden Jokowi tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2024 beberapa waktu silam di DPR RI.

Salah satu yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato tersebut yaitu terjadi peningkatan anggaran ketahanan pangan sebesar 7,8 persen yang nilainya mencapai Rp108,8 triliun.

Dalam hal ini, Johan menilai bahwa dukungan anggaran ketahanan pangan tersebut adalah fatamorgana. Sebab, tambahnya, anggarannya terlihat besar.

Namun, menurutnya besaran anggaran tersebut dihitung meliputi semua komponen yang di dalamnya termasuk anggaran bangunan fisik infrastruktur di Kementerian PUPR dan belanja pegawai di Kementerian Pertanian yang mengurusi masalah pangan.

Baca Juga :   Proses Pengolahan Tanah Tahap Kedua dengan Garu Sisir

“Jangan seperti fatamorgana, anggarannya kelihatan besar namun tidak berdampak untuk peningkatan hasil produksi pangan, sarana prasarana produksi seperti benih, pupuk dan pakan masih mahal dan sulit didapatkan petani, alih fungsi lahan terus terjadi, serta anggaran tersebut tidak banyak berperan membantu petani agar lebih bersemangat melakukan usaha tani sektor pangan” ucap Johan, di Jakarta, Rabu (23/08/2023).

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa esensi anggaran ketahanan pangan harus diorientasikan agar seluruh rumah tangga dapat menjangkau kebutuhan pangannya dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu.

Baca Juga :   Wapres Lepas Ekspor Sejumlah Komoditas Pertanian Ke 176 Negara

Oleh karena itu, sektor pertanian sangatlah penting untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang kokoh serta kesejahteraan pangan itu sendiri.

Namun, sayangnya, anggaran pertanian terus turun dari tahun ke tahun, terlebih pada tahun 2024 esok anggaran tersebut tetap saja turun.

“Jika kita lihat anggaran Kementan tahun 2023 ini sebesar Rp15 3 triliun namun yang menyedihkan tahun 2024 nanti hanya akan dialokasikan sebesar Rp 14,6 triliun. Ini semacam anomali anggaran dimana anggaran ketahanan pangan meningkat namun anggaran pertanian terus menurun,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.