Panennews.com – Dalam upaya stabilisasi bawang merah, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) beserta stakeholder pangan lainnya siap selenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah wilayah Jakarta.
Mulai 29 April sampai 8 Mei 2024, sebanyak 63 titik lokasi plus 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura (PMTH) akan menyediakan bawang merah jenis Batu Ijo, Bima Brebes, dan Brebes Super dengan harga yang terjangkau.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa penyelenggaraan GPM Bawang Merah ini bertujuan untuk meredam permasalahan bawang merah yang sedang ramai di masyarakat.
“Komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan terus kita laksanakan secara kolaboratif. GPM bawang merah untuk wilayah Jakarta ini merupakan bentuk kerja sama Badan Pangan Nasional dengan Kementan beserta stakeholder pangan lainnya. Melalui operasi pasar murah yang masif dalam beberapa hari ke depan, kita harap bisa menekan gejolak bawang merah yang belakangan ini menjadi perhatian masyarakat,” urai Kepala Bapanas Arief dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/04/2024).
Arief menyampaikan bahwa alasan adanya fluktuasi harga bawang merah di masyarakat lantaran banyak faktor yang salah satunya adalah bencana banjir yang terjadi di Jawa Tengah sehingga hilangnya potensi produksi.
“Fluktuasi bawang merah memang sempat terjadi usai Lebaran, yang pertama karena kita ketahui adanya banjir di Jawa Tengah, yang memang merupakan sentra produksi bawang merah. Itu sekitar 7.500 hektar yang terdampak banjir dan ada juga sekitar 2.500 hektar yang puso. Artinya potensi kehilangan produksi bisa sekitar 25 ribu ton. Lalu ada keterbatasan tenaga kerja baik di produksi, distributor sampai di pasar jelang dan beberapa hari usai Lebaran juga ikut berpengaruh,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima.
Selain itu, Arief juga mengatakan bahwa upaya ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menjaga stabilitas pangan di masyarakat. Tak hanya itu, GPM ini akan diproyeksikan selama 40 hari kedepan hingga harga Bawang Merah mulai stabil.
“Ini memang sesuai tugas dari Bapak Presiden Joko Widodo ke Badan Pangan Nasional dalam menjaga stabilitas pangan, dengan merangkul stakeholder pangan mulai dari pemerintah daerah, pedagang pasar, asosiasi, BUMN, BUMD hingga Champion Bawang Merah binaan Kementan. GPM bawang merah ini untuk menggelontorkan stok ke daerah konsumsi tinggi seperti Jakarta. Jadi nanti masyarakat bisa membeli dengan harga lebih terjangkau karena ini langsung dari petani untuk rakyat. Proyeksinya dalam 30 sampai 40 hari mendatang, bawang merah sudah stabil kembali,” ujar Arief.