Kabupaten Minahasa Punya Potensi Kembangkan Komoditas Stevia

oleh -12 views
Stevia
Foto : Pixabay

Panennews.com – Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Syarif Burhanuddin menyebutkan Kabupaten Minahasa potensial dikembangkan untuk komoditi Stevia. Hal ini disampaikan dalam kunjungan ke lokus pengembangan tanaman Stevia di Desa Tondegesan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Jum’at (26/05/2023).

“Terlebih lahan yang digunakan untuk pengembangan komoditas ini tidak bermasalah, hal ini yang menjadi garansi bagi investor untuk menanamkan investasinya untuk pengembangan Stevia di Minahasa,”ujar Syarif

Lebih lanjut, Syarif mengatakan kebijakan pemerintah saat ini adalah bagaimana meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat dari sebelumnya. Salah satunya dengan mendorong potensi komoditas baru untuk di ekspor, harapannya stevia dapat menjadi produk emerging yang mampu mendorong peningkatan ekspor.

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Manado Yusuf Patiroy menjelaskan data Balai Karantina Pertanian Manado, pada tahun 2022 mencatat volume ekspor Stevia sebanyak 11,8 ton dengan nilai sebesar Rp. 361 jt.

Baca Juga :   Bunga Krisan, Kembang Cantik Banyak Warna

“Pada tahun ini PT Gagah Perkasa Indokor, selaku pengembang stevia akan memulai ekspor komoditas ini secara massif,”jelas Yusup

Menurut Yusup, keberadaan Karantina Pertanian disini sebagai wujud implementasikan surat keputusan Menteri Pertanian untuk mengawal petani dan perusahaan yang akan melakukan ekspor.

“Jadi kalau sebelumnya tugas kita (Karantina Pertanian Manado) hanya di hilir, di pelabuhan dan bandara untuk memperlancar arus barang yang akan diekspor, tapi sekarang kita punya tugas tambahan ke hulu,” katanya.

Adapun Direktur PT Gagah Perkasa Indokor, Gloria Gracia Debora Siwi optimistis kolaborasi dengan petani Stevia di Kabupaten Minahasa akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan.

“Potensi sudah direncanakan, dan pasti akan ada dampak bagi petani di tahun 2028 mendatang, awal pengembangan tanaman Stevia di Minahasa baru tiga hektare dan ke depan diperkirakan bisa mencapai 50 hektare,” ujarnya.

Baca Juga :   Millenial Membangun Desa Secara Mandiri Dengan Digital

Selain itu, Gloria juga mengatakan ketika pengembangan tanaman Stevia ini semakin maju, petani yang tergabung dalam kelompok tani akan mendapatkan manfaat kesejahteraannya meningkat serta akan memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat karena komoditi ini nantinya akan diekspor ke Korea Selatan.

“Perusahaan akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi petani mulai dari penyediaan bibit, pupuk hingga harga,”jelasnya lagi

Lebih jauh, Staf Ahli menteri, Syarif, berharap peluang investasi ini harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai investor hengkang karena ada masalah.

“Ke depan dia berharap akan semakin banyak kelompok tani yang memanfaatkan peluang terbuka ini, tentu tidak hanya terfokus pada Stevia akan tetapi untuk budidaya tanaman lainnya untuk menjaga ketahanan pangan” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.