Tiap Panen Padi, Jepara Selalu Surplus

oleh -20 views
penggilingan padi di jepara
Proses penggilingan padi di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara mengungkapkan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, selalu mengalami swasembada beras setiap kali masa panen. Bahkan, beberapa tahun belakang surplus beras sedikitnya menginjak angka 27.000 ton beras.

Kepala DKPP Jepara, Diyar Susanto mengatakan, hamparan lahan pertanian di kabupaten berjuluk Kota Ukir memiliki luas lahan 25 – 26 ribu hektare.

“Setidaknya setiap kali panen menghasilkan 160 ribu ton lebih beras,” ujarnya, Kamis (23/3/2023).

Sedangkan, kebutuhan masyarakatnya berkisar 133 ribu ton. Artinya, jerih payah petani Jepara berbuah hasil, bahkan melebihi sekup kebutuhan masyarakat yang berjumlah 1,258 juta jiwa.

Baca Juga :   Menteri Pertanian Minta Bulog Prioritaskan Beras Hasil Petani saat Produksi Tinggi

“Kita surplus beras, mencapai 221.000 ton gabah kering yang apabila dikonversikan dalam bentuk beras menjadi 160.00P sekian ton,” papar Diyar, Kamis (23/3/2023).

Hanya saja, produktifitas seangkatan Padi seperti jagung, ketela dan kedelai tidak berbanding lurus.

Ketiganya sulit untuk komoditaskan secara besar-besaran oleh petani Jepara. Meskipun, menurut Diyar, kedelai memiliki nilai yang menjanjikan.

Pada prosesnya, produktifitas padi, jagung, ketela dan kedelai yang dilakukan petani dinilai mengalami degradasi.

Sebab, sumber daya manusia (SDM) petani semakin menurun. Sehingga, potensi krisis pangan di Jepara turut diwaspadai.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Maarif menyampaikan, kehadiran pabrik dan garmen atau tawaran dari luar yang lebih menjajikan, berpotensi menurunkan minat masyarakat Jepara untuk bertani.

Baca Juga :   Nilai Tukar Petani Hingga September 2023 Terus Naik Signifikan

“Tidak menutup kemungkinan dari 1.220 kelompok tani dengan penggolongan gabungan kelompok tani (gapoktan) sebanyak 80 sekian, apabila peroleh tawaran lebih menjajikan akan menarik diri dari Jepara,” tutur Gus Haiz.

Ihwal potensi minimnya petani, Gus Haiz akan berupaya untuk memberikan beasiswa bagi anak didik (masyarakat Jepara) yang berada di jurusan pertanian. Hal tersebut, bertujuan selain regenerasi petani juga salah satu langkah untuk menghindari krisis pangan dalam jangka waktu yang panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.