Panen Raya Di Sulsel, Presiden : Surplus Bisa Untuk Daerah Lain

oleh -36 views
AGG_9229-1024x68230
Foto : BPMI Setpres

Panennews.com – Presiden Joko Widodo meninjau Panen Raya di Desa Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (30/03/2023) pagi.

Presiden mengharapkan Sulsel sebagai lumbung pangan nasional dapat menyuplai beras ke daerah lainnya di tanah air.

“Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai juga apa panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus itu bisa dibawa dan untuk ke provinsi yang lain yang membutuhkan,”. Ungkap Presiden.

Presiden menyampaikan, meskipun sempat terkena banjir, produktivitas pertanian di Maros yang menggunakan bibit padi hibrida Inpari 32 masih cukup tinggi.

“Ini kenapa 5,5 ton per hektare karena kena banjir dua kali, kerendem dua kali, sehingga agak menurunkan produksinya, tetapi 5,5 juga sudah hasil yang baik,”. Ujarnya.

Baca Juga :   Mahasiswa di Lombok Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga

Selain itu, Pemerintah juga akan terus berupaya untuk mencegah terjadinya banjir yang akan berdampak pada produktivitas pertanian.

“Iya itu mengendalikan cuaca kan bukan barang yang mudah. Tetapi yang paling penting panen raya di Sulawesi Selatan ini betul-betul nanti bisa mendatangkan surplus yang banyak sehingga bisa dibawa ke provinsi yang lain,”. Tutur Presiden.

Sementara itu, dengan semakin banyaknya suplai beras di masa panen raya ini, Kepala Negara pun mengharapkan agar inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan pangan dapat ditekan.

“Mulai panen, panen, panen, panen, kemudian masuk ke rice mill, kemudian keluar sebagai beras, segera masuk ke pasar. Artinya, kalau suplainya banyak, suplainya melimpah, ya itu sudah otomatis teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang, berarti otomatis harga naik,”. Kata Presiden.

Baca Juga :   Disebut Gagal, Petani Food Estate Humbahas Angkat Bicara

Lebih jauh, Terkait ketersediaan pupuk, Presiden menyampaikan bahwa hal tersebut tengah menjadi kendala di semua negara.

Namun, Presiden telah memerintahkan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan kecukupan suplai pupuk bagi para petani.

“Masalah Pupuk di semua negara, problemnya tidak hanya di negara kita, semua negara problem karena Rusia sama Ukraina sebagai produsen pupuk terbesar baru perang. Jadi memang, baik sebagai eksportir pupuk maupun eksportir bahan baku pupuk dari sana, itu yang menjadi problem. Tapi kemarin rapat terakhir Mentan akan mencarikan solusi,”. Tutup Presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.