Pompanisasi, Dorong Peningkatan Produksi Padi Di Pemalang

oleh -17 views
download (1)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Bantuan Program Pompanisasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang diterima Kabupaten Pemalang diharapkan mampu mendorong produktifitas padi di wilayahnya.

Bantuan berupa sejumlah paket pompa air tersebut diberikan sebagai langkah terobosan dalam upaya menjaga agar pangan tidak bergejolak akibat dampak dari Elnino yang berkepanjangan.

Kepala Dinas Pertanian Pemalang Prayitno melalui Kabid Sarpras Budi Santoso saat ditemui di kantor nya mengatakan Kabupaten Pemalang termasuk salah satu daerah penyangga pangan di Jawa Tengah dengan luasan sawah sesuai ATR/BPN tahun 2019 seluas 35.528 hektare.

“Itu kalau kita berdasarkan Perda nomor 1 tahun 2018 tentang RT/RW dan Perda nomor 4 tahun 2018 terkait LP2B luas sawah lahan irigasi yang masuk dalam lahan pertanian pangan berkelanjutan itu 30.299 hektare adapun cadangan 4.000 hektare,” ujarnya, Senin (29/04/2024).

Baca Juga :   Program Kesatria, Kementan Optimis Produksi Padi Bakal Melimpah

Menurutnya itu semua tentun ada beberapa hal yang terkait dengan untuk peningkatan produksi, sedangkan versi Balai Besar Sertifikasi ( BBS) memang IP (Indeks Pertanaman) Jawa Tengah, IP Pemalang pada posisi 208 dengan menghasilkan capaian luas panen kurang lebih 73.832 hektare.

“Dengan produksi 384,39 ton gabah kering giling dan produktivitas mencapai 5,21 ton /hektare gabah kering giling,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan program pompanisasi dari Kementan tersebut merupakan program percepatan areal tanam agar produktivitasnya bisa meningkat.

“Jangan hanya 5,21 ton per hektare tetapi bisa lebih dari itu syukur-syukur bisa mencapai 6 ton per hektare seperti kemarin kunjungan kerja pak menteri pertanian disitu produktivitasnya sampai 6 ton cuma permasalahannya belum ada pompanisasi,” katanya.

Baca Juga :   Kolaborasi Kementan Dan Pemda Bengkulu, Pacu Produktivitas Pertanian

Dengan adanya pompanisasi maka lahan pertanian tadah hujan di Desa Kandang Kecamatan Comal tersebut diharapkan tidak akan kesulitan air karena kebutuhan air bisa didapat dari air sungai Comal yang mengalir di wilayah itu.

“Sehingga bisa untuk pengolahan tanah biar IP nya naik dari 1 menuju 2 perlu adanya dinaikan air dari sungai yang rendah perlu dinaikan adanya pompa,” imbuh Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.