Komoditi Pangan Jelang Puasa Alami Fluktuasi Harga, Masyarakat Diharapkan Tak Panic Buying

oleh -18 views
Beras
Foto : Panen News

Panennews.com – Menjelang puasa ramadhan, tiga jenis komoditi pangan seperti beras, minyak goreng dan cabai rawit yang harganya rawan mengalami fluktuasi mendapatkan atensi khusus. Kenaikan harganya rata rata dipengaruhi oleh kondisi gagal panen, biaya produksi tinggi hingga ketersediaan terbatas.

“Pertama beras sesudah mulai panen, walaupun belum keseluruhan, awal panen sudah mampu mempengaruhi harga dan stok di pasaran,” kata Kadis Perdagangan NTB, Baiq. Nelly Yuniarti, Rabu (22/2/2023).

Harapannya, dengan adanya panen ini gabah-gabah petani sudah mulai terolah di daerah. Bahkan Dinas Perdagangan sendiri sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) supaya gabah tidak lagi dibawa keluar pulau oleh pengusaha, melainkan harus terkirim dalan sudah menjadi beras.

Dikatakan, jika gabah yang dikeluarkan lagi banyak yang terbuang, dan dikhawatirkan akan mempengaruhi komoditi yang lain. Penyebab naiknya harga beras di pasar lebih disebabkan harga biaya produksi. Dipengaruhi harga BBM yang mengalami kenaikan, ditambah harga pupuk yang subisidinya juga makin berkurang. Tentu, tidak ada pilihan petani selain membeli pupuk nonsubsidi yang harganya tinggi.

Baca Juga :   Tahan Laju Inflasi, Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras

Meski demikian, Nelly menilai harga beras di pasaran dianggap masih dalam kategori wajar. Kedua, minyak goreng yang langka atau berkurang produknya di NTB. Nelly menyebut yang langka hanya satu merek minyak goreng, yaitu Minyakita.

Dikatakan, kelangkaan dipengaruhi jumlah yang diproduksi Indonesia memang berkurang. Namun dari Kementerian Perdagangan sudah mengambil kebijakan, agar harga minyak goreng di pasar tidak tinggi dan tersedia. Kebijakan yang diambil diantranya menambah kuota produksi sehingga Minyakita ini bisa bertambah jumlahnya di pasar.

Selain itu juga membatasi pembelian masyarakat, tidak diperbolehkan membeli borongan. Masyarakat tetap tenang karena komoditinya tersedia. Untuk minyak goreng ini, NTB sudah mendapatkam penambahan dua kontainer atau 40 ribu pcs dengan kemasan 1 liter dan sudah didistribusikan di Kota Mataram.

Baca Juga :   Cek Bapok Di Manado, Wamendag : Harga Beras Naik, Minyak Goreng Stabil

Kecuali itu harga cabai rawit yang mulai mengalami kenaikkan harga. Setelah dilakukan pantauan di pasar dan OPD terkait, kenaikkan harga cabai rawit disebabkan karena produksi panen yang gagal. Lantaran faktor cuaca, terserang hama di beberapa titik di Lombok Timur.

“Sehingga jumlah panen yang seharusnya banyak jadi berkurang. Kemudian lahan juga konsentrasi di padi. Cabai rawit hari ini harganya Rp85 ribu per Kg,” ujarnya.

Terhadap persoalan ini harus lebih banyak memperbanyak operasi pasar (OP) untuk mempengaruhi agar tidak terjadi gejolak harga, khususnya terhadap ketiga komoditi ini.

“Operasi pasar harus diperbanyak dan kita menjaga stabilitas harga di pasar itu ya, harus ada harga pembanding barang yang murah. Ingat kita mau menghadapi puasa tidak perlu khawatir berlebihan apalagi panic buying. Dengan begitu psikologis pasar tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.