Gula Merah Sulut Makin Tren Untuk Pasar Domestik dan Ekspor

oleh -105 views
Gula Aren
Foto : Freepik

Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melaporkan tren peningkatan lalu lintas komoditas gula merah asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kepala Karantina Pertanian Manado, Donny Muksidayan mengatakan, dari data yang ada di Karantina Pertanian Manado selama tahun 2021, komoditas olahan asal sub sektor perkebunan ini telah berhasil di ekspor ke tiga negara yakni Hongkong, Jepang, dan Singapura.

“Total tahun 2021 kita sudah mengekspor sebanyak 531,02 kg gula merah ke tiga negara tersebut, dengan ekspor terbesar ke Jepang sebanyak 381,52 kg, dengan nilai 43,6 juta rupiah,” papar Donny melalui keterangan tertulisnya, Kamis (14/2/2022).

Baca Juga :   Jangan Dibuang, Serabut Dari Buah Kelapa Ternyata Punya Manfaat

Donny menjelaskan tidak hanya pasar ekspor, data pengiriman domestikpun gula merah Sulut tahun 2021 mencapai hingga 179 ton lebih ke beberapa daerah di Indonesia.

Maka dari itu, Donny berharap pelaku usaha pembuat gula merah, yang rata-rata dalam skala usaha mikro dan menengah juga harus fokus membidik pasar ekspor. Menurut Donny peluang pasar untuk komoditas ini masih terbuka lebar.

“Sesuai tugas yang diberikan kepada Karantina Pertanian untuk mengawal peningkatan ekspor, kami terjun langsung kelapangan untuk memberikan pendampingan,” jelas Donni.

Donny menjelaskan bahwa pendampingan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis tentang persyaratan ekspornya. Adapun wilayah sasarnya adalah Kabupaten Minahasa Utara agar bisa mengekspor gula merah.

Baca Juga :   Kembangkan Buah dan Sayur, Petani Perempuan Akan Kelola Lumbung Mataraman 1,5 Hektar di Gunungkidul

Diketahui untuk tahun 2021 lalu, ekspor Gula Merah dari Bumi Nyiur Melambai baru berasal dari tiga daerah yakni Kota Manado, Kota Bitung, serta Kota Tomohon.

Adapun secara nasional, dari data sistem lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan mencatat pada tahun 2019 ekspor komoditas ini mencapai 5.765 ton senilai 115,3 miliar, tahun 2020 meningkat sebanyak 11.527 ton senilai 230,5 miliar, dan tahun 2021 meningkat lagi sebanyak 11.906 ribu ton senilai 238,1 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.