Panennews.com-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global. Terbaru, KKP meluncurkan dua website untuk mempromosikan produk-produk perikanan Indonesia, yakni Indonesia Seafood (indonesiaseafood.id) dan Indonesia Shrimp (indonesianshrimp.org).
Peluncuran dua website tersebut berlangsung dalam acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar KKP berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) di Jakarta pada Kamis (18/11/2021) malam. Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.
Menteri Trenggono memaparkan, selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.
“Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat, dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swiss dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono saat membuka acara.
Menteri Trenggono optimis bahwa Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat.
Untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, KKP memiliki tiga program terobosan. Mulai dari peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.
Melalui tiga program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia bahkan menyakini, strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi berbasis website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya komoditas udang.
“Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250% pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai. Indonesian Shrimp Brand akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia. Ini juga akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor,” ucap Dubes Kurt.
Peluncuran website Indonesia Seafood dan Indonesian Shrimp bertujuan selain untuk memperkenalkan website itu sendiri, juga untuk memperkenalkan brand Indonesian Shrimp kepada asosiasi dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, serta mitra kementerian/lembaga dan perwakilan tetap pemerintah RI di beberapa negara mitra dagang.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti, menambahkan, salah satu langkah KKP dalam menjamin kualitas produk perikanan Indonesia, adalah dengan menerapkan kebijakan penangkapan terukur. Melalui kebijakan ini, penangkapan ikan di alam menjadi lebih ramah lingkungan dan produk yang dihasilkan juga mudah ditelusuri (sustainable & traceable).
“Kami menyadari bahwa sudut pandang, prinsip, dan nilai tidak dapat dilepaskan dari praktik tata kelola. Oleh karena itu, salah satu gagasan KKP adalah Kebijakan Penangkapan Terukur dengan gagasan mendasar bahwa pengelolaan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut,” ucap Artati.
Artati juga menjelaskan dalam mendukung traceability produk perikanan, KKP telah membangun sistem logistik dan ketertelusuran ikan nasional yang disebut STELINA. Sistem ini sekaligus untuk mengontrol setiap tahapan pergerakan produk perikanan mulai dari hulu sampai hilir. Langkah ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kualitas produk perikanan Indonesia.