Panennews.com – Program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sejak tahun 2015. Saat ini, pembudidaya mampu memproduksi pakan secara mandiri dengan mengandalkan bahan baku lokal.
Telah terbukti dengan penggunaan pakan mandiri mampu menekan biaya produksi budidaya minimal 30%. Selain itu, pakan mandiri mampu meningkatkan keuntungan yang diperoleh pembudidaya karena biaya produksi yang dikeluarkan semakin rendah.
“Pemerintah memang terus menggalakkan dan mendukung dengan adanya program Gerpari. Ini adalah suatu gerakan, sehingga harus semua dilakukan dilapisan masyarakat. Kita harapkan bahwa program ini akan bermunculan atau kedepannya tercipta pakan-pakan mandiri yang didalam penyusunannya menggunakan bahan baku lokal,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto saat memberikan sambutan Webinar bertajuk ‘Dengan Pakan Mandiri, Budidaya Tetap Jaya di Tengah Pandemi’, Rabu (18/11).
Menurutnya, bahan baku lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan sangat melimpah di Indonesia, baik jenis hewani maupun nabati. Ia mencontohkan untuk bahan baku hewani dapat memanfaatkan potensi kekerangan.
Sedangkan bahan baku jenis nabati cukup banyak, seperti tanaman legum atau dikenal dengan indigofera. Selain itu, saat ini KKP tengah mengembangkan maggot sebagai bahan baku pakan alternatif pengganti protein tepung ikan.
“Kita kalau bersama-sama serentak semua lapisan untuk menyediakan bahan baku lokal ini. Saya yakin bisa,” tambahnya.
Slamet berharap kedepannya pakan mandiri akan semakin strategis. “Kita terus meningkatkan produksi perikanan budidaya khususnya ikan air tawar karena menduduki hampir 60% dari produksi perikanan budidaya. Ini menjadi penting untuk dikembangkan, karena kita sama-sama tahu bahwa biaya terbesar dalam usaha budidaya adalah pakan,”tuturnya.
Geliat pembudidaya ikan untuk memproduksi pakan secara mandiri semakin banyak, untuk itu, Slamet mengapresiasi kepada pembudidaya, kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dan kelompok pakan ikan mandiri (pokandri).
“Saya terus terang saja memberikan aspresiasi yang sangat besar dan terima kasih karena pertumbuhan pakan mandiri sangat pesat dan kami akan terus mendukung program ini,” ucap Slamet.
“Mudah-mudahan kedepan program pakan mandiri ini semakin lancar. Mohon bantuannya dalam rangka mengawal kelompok-kelompok pakan mandiri yang masih kategori awal. Ini perlu pendampingan terutama dalam perawatan mesin dan pemilihan bahan baku lokal”. Ujar Slamet,
Menurutnya, program pakan mandiri ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah sehingga perlu dukungan dari kelompok masyarakat, akademisi, peneliti dan stakeholder lannya. “Pakan mandiri untuk kita bersama-sama. Dengan pakan mandiri kita akan majukan perikanan budidaya,” tandasnya.