Panennews.com – Ketua Dewan Pakar Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Adkasi), Prof. Rokhmin Dahuri memaparkan bahwa untuk membangun sebuah daerah diperlukan empat kunci sukses. Hal ini ditegaskan oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Adkasi yang mengusung tema “Sinergisitas DPR RI Bersama DPRD Dalam Mengawal Revisi Perpres No. 33 dan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Pasca Covid-19” di Jakarta Senin (23/11).
Dalam acara yang dihadiri para pimpinan dan anggota DPRD kabupaten seluruh Indonesia tersebut, mantan Menteri KKP ini menjelaskan bahwa kunci pertama yaitu perencanaan (Blueprint) yang tepat serta berkesinambungan.
“Perencanaan itu penting. Kalau kita gagal membuat perencanaan pembangunan yang benar, berarti kita merencanaan kegagalan buat diri kita sendiri. Dan perencanaan yang benar dan tepat itu menentukan keberhasilan dari program pembangunan, minimal lima persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rohkmin menjelaskan bahwa kunci kedua yaitu setiap masyarakat dapat menyumbangkan kemampuan terbaiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama
“Dalam hal ini, jumlah orang capable dan baik minimal 50 persen,” jelasnya.
Kunci ketiga, Rokhmin menambahkan, antarwarga masyarakat bekerja sama secara sinergis.
“Adapun kunci keempat adalah adanya seorang pemimpin yang capable, kuat, dan baik,” ujar Rokhmin
Rokhmin menyebutkan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap perekonomian Indonesia. “Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, kemiskinan, dan koefisien Gini (alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk),” kata Rokhmin.
Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi pada September 2019 mencapai 5,02 persen, pada triwuan I, II dan III 2020 masing-masing 2,97 persen, (-5,32) persen, dan (-3,2) persen.
Pengangguran terbuka meningkat hampir dua kali lipat dari 5 persen pada September 2019 menjadi 9,2 persen pada Triwulan III 2020.
Jumlah orang miskin bertambah dari 9,2 persen (25,4 juta orang) pada September 2019 menjadi 10,2 persen (28 juta orang) pada Triwulan III 2020.
Koefisien Gini naik dari 0,375 pada September 2019 menjadi 0,381 pada Triwulan III 2020. Artinya ketimpangan makin tinggi.
Rokhmin kemudian memaparkan peta jalan pembagunan menuju Indonesia yang maju, adil-makmur dan berdaulat. Peta jalan pembangunan itu mencakup perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, tambak dan industri garam, industry bioteknologi perairan, pariwisata bahari, dan pengembangan wilayah pulau-pulau terpencil.