Panennews.com – Kebutuhan akan tepung untuk produk olahan makanan memang dibutuhkan pada setiap negara. Standar kualitas tentu menjadi pertimbangan tersendiri untuk dapat diterima pasar internasional.
Begitu juga produk tepung jagung asal Cilegon yang baru-baru ini mampu menembus pasar ekspor, yaitu Israel. Dilasir dari laman Badan Karantina Kementerian Pertanian, pada medio bulan Maret 2020 ada sekitar berat total 57 ton senilai Rp. 430 juta tepung jagung siap diberangkatkan menuju Israel.
Stelah sebelumnya menjadi langganan 5 negara tujuan ekspor lainnya yakni : Vietnam, Malaysia, Hongkong, Pilipina dan Thailand.
Kepala Karantina Cilegon, Raden Nur Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa tepung jagung asal Cilegon ini dipastikan bebas dari seragga hidup sehingga aman untuk di ekspor.
Raden juga menjelaskan bahwa target organisme pengganggu tumbuhan karantina (optk) serta persyaratan ekspornya masih sama dengan 5 negara sebelumnya. Israel juga mempersyaratkan adanya Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan kesehatan bagi tepung jagung tersebut. Dengan adanya jaminan PC maka tepung jagung tidak akan ditolak oleh negara tujuan.
Berdasarkan data otomasi sistem IQFast, ditahun 2020 ini, Karantina Pertanian Cilegon telah memfasilitasi sertifikasi ekspor produk olahan sub sektor tanaman pangan atau tepung jagung ini sebanyak 8,9 ribu ton atau senilai Rp. 42 miliar. Jumlah ini setara dengan 33% dari total volume ekspor ditahun 2019 yang mencapai 27 ribu ton.
