Panennews.com – Kekayaan hayati Madura bukan hanya daun emas. Di ujung timur pulau Madura, Sapudi juga menyimpan kekayaan hayati lain berupa sapi. Pulau ini secara administratif merupakan wilayah Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Menurut beberapa literatur, pulau Sapudi sudah dikenal sebagai pulau sapi sejak zaman penjajahan Belanda. Dalam buku yang ditulis Sofyan Sudrajat, populasi sapi di Pulau Sapudi pada tahun 1918 mencapai 713.126 ekor sapi. Jumlah sapi itu setara dengan jumlah penduduk sumenep di zamannya.
Luas pulau Sapudi hanya sekitar 35 kilometer, tetapi menurut hasil pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK), dinyatakan bahwa pada tahun 2011 populasi sapi di pulau Sapudi berjumlah sekitar 39.997 ekor. Sementara data hasil sensus Pertanian tahun 2013 populasinya meningkat menjadi 41.37 ekor.
Data tersebut, diperkuat oleh Bupati Sumenep Busyro Karim yang menyatakan bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Nunggunong kalah banyak dibanding jumlah sapinya. Pernyataan tersebut benar adanya, karena saat ini penduduk Nunggunong hanya sekitar 35.155 jiwa.
Yang aneh, setiap minggu pedagang sapi dari Sapudi setidaknya membawa 500 ekor sapi untuk dijual ke luar pulau, baik untuk didistribusikan di sekitar wilayah Sumenep dan sekitarnya, maupun di luar Madura.
Walaupun demikian, sapi di Sapudi tidak pernah habis. Padahal jika dilihat dari masa produksi ternak, sapi biasanya berkisar antara 7 sampai 8 bulan sekali.
Sapi-sapi di pulau Kota Keris ini dilirik banyak orang karena memiliki kualitas yang unggul. Misalnya, sapi Sapudi lebih tahan terhadap penyakit spesifik. Hal ini karena sapi Sapudi memiliki kemampuan beradaptasi terhadap kondisi alam yang kurang baik. Selain itu, sapi Sapudi memiliki daging dengan kualitas yang baik.
Sapi-sapi itu juga unggul karena peternak sapi di pulau Sapudi masih sederhana dan tradisional. Menurut Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur, sapi Sapudi memiliki keunggulan plasma nutfah, selain juga karena dikarenakan sapi Sapudi merupakan hasil perkawinan antara banteng dan sapi.
Keunggulan-keunggulan tersebut membuat pemerintah ingin mempertahankan populasi sapi Sapudi. Bahkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, akan menetapkan Pulau Sapudi sebagai Pulau Pemurnian Sapi Madura.