Panennews.com – Dalam upaya meningkatkan produksi susu dan daging sapi mendukung prgram Makan Bergizi Gratis.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menerima audiensi dari Indramayu Institute di Kantor Kementerian Pertanian. Pertemuan ini membahas kolaborasi pengembangan shorgum sebagai sumber pakan alternatif bagi ternak.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyambut positif inisiatif Indramayu Institute.
“Kami membuka diri bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam program Makan Bergizi Gratis ini,” ujar Agung, Kamis (21/11/2024).
Kementan saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan upaya peningkatan populasi sapi perah dan sapi pedaging untuk mengurangi ketergantungan impor, mendukung kesejahteraan peternak, dan mencapai swasembada pangan.
Salah satu langkah konkretnya yaitu mengidentifikasi lahan seluas 500 ribu hektare untuk pengembangan ternak sekaligus penyediaan hijauan pakan. Kementan juga membuka peluang bagi investor yang ingin mendukung program ini.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, shorgum dikembangkan sebagai alternatif hijauan pakan ternak.
Saat ini, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Sembawa dibawah Kementan telah menanam shorgum di lahan seluas 3 hektare yang rencananya diperluas hingga 4 hektare. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pakan berkualitas untuk ternak.
Indramayu Institute turut menawarkan dukungan berupa bibit shorgum unggul varietas bioguma, teknologi pengolahan lahan berbasis biohayati, dan pemanfaatan pupuk organik cair dengan mikroba penambat nitrogen (N) dan fosfor (P).
“Sorgum yang kami kembangkan mampu meningkatkan produktivitas ternak, khususnya sapi,” ujar Nurkholis, peneliti bidang pertanian dan peternakan dari Indramayu Institute.
Sementara itu, Ketua Indramayu Institute, Syarofin Arba, menambahkan bahwa lembaganya siap mendukung program pemerintah melalui penguatan ketahanan pangan nasional.
“Kami berencana menyelenggarakan program peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan demi memperkuat ketahanan pangan di Indonesia,” kata Syarofin.
Sebagai informasi, Indramayu Institute adalah lembaga yang terdiri dari berbagai tokoh asal Indramayu dengan latar belakang keilmuan beragam.
Lebih lanjut, Indramayu Institut berkomitmen mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan, termasuk di sektor pertanian dan subsektor peternakan.
Melalui kolaborasi ini, pengembangan shorgum diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ternak, terutama sapi, sehingga mendukung percepatan penyediaan susu dan daging sapi untuk program Makan Bergizi Gratis.