Panennews.com – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendesak pelaku usaha industri pakan memaksimalkan serapan jagung lokal guna mengantisipasi turunnya harga jagung.
Tampak dua unit mobil corn dryer berada di suatu lapangan di Ulaweng Cinnong, Bone, Sulawesi Selatan. Kedua kendaraan tersebut merupakan milik PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) hasil kerjasama dengan Kampus ITB.
Keberadaannya di lokasi tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Menteri Pertanian dan hasil koordinasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) untuk membeli jagung langsung ke petani.
Dalam aktivitas tersebut, CPI menggandeng CGR BISI melakukan proses pengeringan jagung di lapangan milik kelompok petani jagung, yang tergabung dalam CGR BISI.
“Proses pengeringan jagung ini menggunakan mobil pengering jagung prototipe terbaru, yaitu Mobile Corn Dryer (MCD) Lite, yang mempunyai ukuran lebih kompak” ujar, Nazaruddin, Jumat (22/03/2024).
Aktivitas pengeringan jagung ini akan dilaksanakan selama 4 hari. Pada hari pertama, CPI telah membeli jagung sebanyak 11 ton jagung basah dengan harga Rp 4.400/kg (basis kadar air 17%). Setelah melalui proses pengeringan di mobil MCD tersebut, Kadar air turun menjadi 15-16%.
Aktivitas “menjemput bola” ini tentunya menguntungkan bagi kedua belah pihak. Petani menikmati harga yang lebih layak karena telah memotong rantai distribusi dan langsung membawa pulang uang hasil penjualan jagungnya.
Sedangkan pihak pabrik pakan mendapatkan keuntungan yaitu jagung yang masih fresh dan harga yang lebih murah karena membeli langsung dari petani.
Selain itu, pabrik pakan lebih menghemat ongkos transport karena membawa jagung yang lebih ringan dengan kadar air tersisa 15%.