Panennews.com – Kuota pupuk subsidi yang ditujukan bagi petani di Nusantara, bakal ditambah dua kali lipat, dibandingkan periode sebelumnya.
Kabar menggembirakan ini, seperti dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi saat menilik sawah petani yang terendam banjir di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).
“Ini sudah diputuskan, Bapak Presiden dan Bapak Menteri akan menambahkan alokasi pupuk kembali ke awal dulu. Berapa banyaknya? dua kali lipat dari sekarang,” tegas Suwandi.
Meski begitu, ia mengingatkan agar petani tidak terburu-buru untuk menagih kebijakan tersebut. Dan bersabar hingga pemberlakuan kebijakan ini terealisasi nantinya.
“Tunggu waktunya, jangan mengeluh dulu. Lebih cepat lebih bagus. Jangan lama-lama. Alokasi yang ada sekarang dipakai dulu,” pesannya di hadapan petani.
Terlepas dari itu, pihaknya memastikan PT Pupuk Indonesia untuk memberikan bantuan CSR sebesar 10 ton pupuk kepada petani di Kabupaten Pati.
“Pupuk Indonesia memberikan CSR 10 ton sementara untuk petani di Kabupaten Pati. Untuk dampak menengah perlu kerja bareng-bareng. Enggak bisa kerja sendiri. Pusat ada Kementerian PUPR, agar menjadi solusi,” bebernya.
Diketahui sebelumnya, alokasi awal tahun yakni sebesar Rp26,6 triliun hanya dapat memenuhi kebutuhan 4,7 juta ton pupuk lantaran ada kenaikan pada harga produksi. Jumlah pupuk tersebut digunakan untuk jenis urea dan NPK.
Kuota itu dibagi 14 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) petani yang terdaftar di sistem e-RDKK. Termasuk 120 ribu petani di Kabupaten Pati.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati pada tahun ini mengalami penurunan sekitar 48 persen daripada tahun 2023 lalu.
Pada 2024, petani Bumi Mina Tani hanya dijatah 21,46 ribu ton pupuk jenis urea. Sementara pada tahun 2023 lalu, petani di 21 kecamatan di Kabupaten Pati mendapatkan jatah 42,62 ribu ton pupuk urea.