Panennews.com – Banjir di Kabupaten Demak mulai surut. Bantuan pertanian disalurkan untuk menopang lahan pertanian yang terdampak.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudajana, mengatakan, berdasarkan tinjauan yang dilakukan, dua titik tanggul Sungai Wulan yang jebol sebagai penyebab banjir di Demak sudah teratasi.
“Kedua tanggul yang jebol sudah bisa ditutup. Awalnya, bersifat sementara, saat ini sedang dilakukan penguatan,” kata Nana saat meninjau kondisi banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (16/2/2024).
Nana menambahkan, saat ini, banjir yang merendam rumah warga juga sudah mulai surut. Genangan air di pemukiman warga tinggal setinggi 10-50 cm.
Luas lahan tanaman padi terdampak banjir di Kabupaten Demak sekitar 2.800 hektare, tanaman jagung 126 hektare, dan pertanian yang mengalami puso 1.400 hektare. Jumlah tersebut belum mencakup lahan pertanian terdampak banjir di Desa Ngaluran dan sekitarnya yang belum terdata.
Total luas lahan pertanian terdampak banjir di Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan sekitar 7 ribu hektare.
Sebelumnya, untuk membantu petani yang terdampak banjir, pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI mengucurkan bantuan senilai Rp30 miliar, untuk petani korban banjir di Demak, Kudus, dan Grobogan.
Bantuan berupa bibit, pupuk gratis, serta klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) itu secara simbolis diserahkan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, kepada perwakilan petani di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin (12/2/2024) lalu.
Dalam kesempatan itu, Amran melakukan peninjauan di lahan pertanian terdampak banjir di Desa Ngaluran.
“(Petani) yang ada asuransi akan mendapat ganti, yang baru tanam dapat benih, yang puso dapat bantuan benih dan pupuk. Kemudian untuk mempercepat panen, insya Allah kita kirim Combine (alat pemanen padi) yang kami serahkan kepada bupati,” ujar Amran di sela tinjauan tersebut
Selain bantuan benih, pemerintah juga menyerahkan bantuan pupuk 35 ton senilai Rp476 juta untuk petani Demak dan 180 ton pupuk senilai Rp2,4 miliar untuk petani di Grobogan.
Amran meminta, pemerintah kabupaten segera mendirikan satu posko khusus untuk menindaklanjuti dan mengawal bantuan dari pemerintah. Dengan begitu, bantuan-bantuan tersebut cepat sampai ke penerima, dan tepat sasaran.